Senin, 09 April 2012

Sekber SP Gresik Pecah

Pengurus DPC K-SPSI Gresik
GRESIK-Keberadaan Sekeretariat Bersama Serikat Pekerja (Sekber SP) Gresik yang diharapkan menjadi wadah komunikasi antar organiasi pekerja, ternyata hanya seumur jagung. Pasalnya, terjadi friksi yang cukup tajam. Alhasil, telah terjadi perpecahan yang tak bisa disatukan lagi.
Pemicunya, kelompok organisasi pekerja yang tergabung dalam DPC Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K-SPSI) Gresik merasa mitranya mulai berselingkuh dengan kekuasaan. Sehingga, tujuan mulia untuk memperjuangkan pekerja menjadi tergadaikan. Selain itu, organisasi pekerja diluar K-SPSI dengan mudahnya memasukkan organisasi pekerja lain dalam Sekber SP Gresik tanpa melalui musyawarah untuk mufakat.
“Memang, Sekber SP Gresik telah pecah. Tak masalah, anggota kita sangat besar,”ujar Ketua DPC SPSI Gresik, Ali Muksin yang juga sekretaris DPC K-SPSI Gresik, Senin (9/4).
Puncak kekecewaan DPC K-SPSI Gresik yakni kelompok lain di Sekber SP Gresik mengeluarkan surat edaran untuk melakukan aksi turun ke jalan dalam peringatan Mayday pada 1 Mei nanti. Padahal, tidak ada keputusan resmi dari Sekber SP Gresik untuk mengelar aksi.
“Sudah ada agenda untuk Mayday dengan menggelar aksi. Tapi, kita ganti dengan cara yang lebih santun melalui Istighoitsah serta jalan sehat. Silakan aksi (Mayday), tapi waktunya tidak 1 Mei,”imbuhnya.
Sebenarnya, sambung Ali Muksin, pihaknya juga mendapat edaran dari induk organisasinya yakni DPP SPSI untuk melakukan aksi turun ke jalan. Namun, waktunya tidak wajib bertepatan dengan peringatan Mayday atau Hari Buruh Sedunia.
Sementara itu, Ketua DPC K-SPSI Gresik Suyanto, SH MH menegaskan, bahwa, pihaknya siap pasang badan jika organisasi pekerja lainnya melakukan aksi sweeping pada pekerja yang menjadi anggota K-SPSI Gresik.
“Silakan melawan kalau ada sweeping. Saya akan bertanggungjawab penuh,”ujarnya dihadapan perwakilan dari 8 organisasi pekerja yang tergabung dalam DPC K-SPSI Gresik.
DPC K-SPSI Gresik, sambung anggota LBH NU Gresik ini, berencana membentuk satuan tugas (Satgas) untuk menjaga ketertiban ketika anggotanya melakukan unjukrasa atau turun ke jalan. Selain itu, menghindari provokasi dari pihak lain apabila melakukan aksi.
“Tolong, diserahkan nama 5 orang yang menjadi satgas atau brigade K-SPSI Gresik. Nanti, setiap melakukan aksi, brigade ini yang bertugas melakukan penjagaan dan pengawalan,”paparnya.(sho)        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar