Selasa, 10 Juli 2012

PKG Kurangi Ketergatungan Impor

Pegawai baru PKG diplonco
GRESIK-PT. Petrokimia Gresik (PKG) mencoba mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku pupuk. Caranya melalui joint venture dengan perusahaan asing untuk penyediaan bahan baku tersebut. Salah satunya yakni Jordan Phosphate Mines Company (JPMC) untuk pemenuhan kebutuhan phospat.
“Kebutuhan phospat untuk bahan baku masih impor. Untuk mengurangi ketergantungan itu, kita melakukan kerjasama dengan perusahaan dari Jordania yakni JPMC,”ujar Dirut PKG, Ir. Hidayat Nyakman seusai upacara HUT PKG ke 40 di Stadion Petrokimia Gresik yang diisi pembagian bantuan kepada siswa berprestasi maupun panti asuhan, Selasa (10/7).
Selain phospaht yang di impor dari Jordania, sambung Hidayat Nyakman, kebutuhan bahan baku phospat juga dipasok dari Maroko, Iran maupun Mesir. Namun, diantara Negara tersebut ada yang di embargo yakni Iran.
“Sebenarnya, sudah ada pembicaraan kerjasama itu. Tapi, holding yang melakukan pembicaraan itu,”imbuhnya.  
Bahan baku untuk pupuk ZA, lanjut Hidayat Nyakman,  pemenuhannnya masih impor. Termasuk kebutuhan bahan baku untuk pupuk urea.
Kendati demikian, PKG pada tahun 2012 tetap optimis mampu memenuhi target produksi pupuk sebanyak 5.5 juta ton. Dan, pupuk tersebut harus terserap kepada petani berupa pupuk phonska, urea maupun SP.
“Kita berharap tidak akan terjadi kelangkaan pupuk,”tandasnya.
Kebutuhan gas untuk kelancaran proses produksi PKG, kata Hidayat Nyakman, dapat terpenuhi karena persediaan melimpah. Apalagi, banyak ditemukan sumur-sumur minyak dan gas (migas) baru yang memiliki kapasitas besar.  
Selain itu, PKG juga melakukan berbagai inovasi untuk memenuhi kebutuhan petani. Saat ini, pangsa pasar yang dibidik yakni petani tembaku. Sebab, PKG menyiapkan pupuk khusus tanaman tembakau.
“Kita akan produksi 2.000 ton. Kalau penerimaannya bagus, akan kita luncurkan ke pasar. Saat ini masih uji coba,”tegasnya.     
PKG juga berusaha melakukan berbagai inovasi melalui pusat penelitian yang dimilikinya. Salah satunya yakni pengembangan berbagai jenis benih untuk petani. Sehingga, hasilnya lebih maksimal sekaligus melakukan sosialisasi pemupukan berimbang.(sho)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar