Adanya tumpahan minyak tersebut di ketahui kali pertama oleh nelayan Ujung pangkah pada Selasa malam (30/10). Saat itu, nelayan pulang mencari ikan di laut.
"Sudah ada banyak pelampung yang melokalisir tumpahan minyak," ujar Qodir, nelayan yang mengetahui adanya minyak mentah yang tumpah tersebut.
Sementara itu, Camat Ujungpangkah Suyono kepada wartawan mengakui mendengar informasi adanya tumpahan minyak disekitar blok eksplorasi migas Hess Indonesia Pangkah Ltd.
"Ya saya dapat informasi adanya tumpahan minyak, namun kita baru akan memastikan dari mana asal tumpahan minyak ini," ujarnya.
Sementara managemen Hess Indonesia Pangkah Ltd mengakui adanya tumpahan minyak di dekat platform B. Onshore Fasility Manager Hess Indonesia Pangkah, Dwi Paramita kepada wartawan mengatakan, bahwa, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah pelokalisiran.
"Setelah tahu adanya tumpahan minyak, kami langsung lokalisir seluar 200 meter persegi agar tidak melebar," ujarnya.
Dwi Paramita mengatakan, pihaknya juga menghentikan penyaluran minyak dan gas melalui pipa bawah laut dari pangkah ke Manyar untuk mengetahui apakah tumpahan minyak berasal dari pipa penyaluran.
"Kami hentikan penyaluran pipa menuju Manyar lebih dari 24 jam untuk memastikan apakah ada kebocoran,"tukasnya.
Dari hasil investigasi sementara dari pihak Hess, tidak ada penurunan maupun kenaikan tekanan pipa. Namun Pihak Hess juga mengirim contoh tumpahan minyak ke BP Migas untuk dicocokkan.(sho)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar