Kamis, 01 November 2012

Camat Serahkan Bukti Kebocoran Minyak Hess

GRESIK-Kebocoran minyak mentah dari tempat ekplorasi Hess Indonesia Ltd sudah terjadi sejak Jum'at (26/10) lalu. Demikian dikatakan Camat Ujung Pangkah Suyono yang melapor secara informal kepada Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Gresik, Ir Tugas Husni Syarwanto MMT sebelum rapat dengan dewan dii gedung dewan, Kamis (1/11).
Imbas dari kebocoran minyak mentah tersebut, sambung Suyono, hasil tangkapan nelayan lebih banyak karena banyak ikan yang "mabuk" terkena minyak mentah.
"Kita sudah ke lokasi mengambil sampelnya bersama polisi,ujarnya sambil menyerahkan sampel minyak mentah yang dibungkus palstik kepada Tugas Husni Syarwanto.
Suyono yang langsung ke lokasi meyakini kalau tumpahan minyak mentah tersebut dari Hess Indonesia Pangkah. Sebab, pihak Hess sudah cepat melokalisir.
"Ada pesawat yang memantau kebocoran itu,"ujarnya.
Bahkan, hasil pantauannya dilapangam, lanjut Suyono, ditemukan ubur-ubur yang mati akibat minyak mentah yang mencemari perairan di Ujungpangkah tersebut.
"Ada 2 produksi di Hess yakni Minyak dan Gas. Kita temukan ubur-ubur yang mati,"tukasnya.
Tumpahan minyak itu, sambung Suyono, berbentuk gumpalan hitam padat kecil-kecil merata di sepanjang area itu. Kalau tidak segera diatasi maka pendapatan nelayan mencari ikan akan menurun drastis.
"Warga sudah mau demo, tapi kita cegah untuk memastikan dulu,"imbuhnya. Suyono juga memastikan, minyak mentah yang tumpah bukan residu ataupun BBM dari kapal yang dibuang ke laut.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup ( LH ) Ir Tugas Husni Syarwanto mengatakan, bahwa pihaknya telah memerintahkan tim yang berangkat ke Ujung Pangkah untuk mengambil sampel sebagai bahan untuk uji laboratorium.
"Hasilnya nanti baru tiga hingga empat hari akan diketahui. Setelah itu baru LH akan mengambil lankah sebagai tindak lanjut,"tukasnya.(Sho)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar