Pembukaan kompetisi internal tersebut dilakukan oleh Ketua KONI Gresik, Eko Priyono didampingi Wakil Sekretaris PSSI Jatim, Suwito Hadi maupun Ketua Umum Pengkab PSSI Gresik, H. Totok Basuki di Stadion Semen Gresik.
"Ada beberapa alasan kenapa jadwal kompetisi menjadi mundur. Pertama karena pemian banyak yang masih pelajar sehingga masih sibuk sekolah apalagi menjelang ujian. Sekarang, ujian sudah selesai dan waktunya libur sekolah. Jadi, waktunya sudah pas,"ujar Ketua Umum Pengkab PSSI Gresik Totok Basuki dengan nada serius.
Selain itu, kendala izin keamanan dari kepolisan juga menjadi faktor mundurnya jadwal kompetisi internal Pengkab PSSI Gresik.
"Karena berbarengan dengan pelaksanaan Pilkades di beberapa desa, kita masih belum diijinkan. Juga, cuaca masih belum mendukung,"paparnya.
Nah, setelah momentum sudah tepat karena pelaksanaan Pilkades sudah selesai dan berbarengan dengan libur sekolah, akhirnya kompetisi internal dapat bergulir.
"Dari 29 klub, nantinya ada 14 klub dengan nilai terbaik masuk dalam Divisi Utama dan 15 klub akan masuk dalam Divisi Satu. Kompetisi ini, juga tujuannya untuk menentukan kasta,"paparnya.
Ditegaskan oleh Totok Basuki, bahwa, Pengkab PSSI Gresik tidak kesulitan dana untuk menggulirkan kompetisi karena ada pihak sponsor selain APBD Gresik melalui KONI.
"Jadi, mundurnya kompetisi bukan disebabkan faktor pendanaan,"pungkasnya.(sho)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar