Selasa, 27 November 2012

Australia Concern Anak Autis Di Gresik

GRESIK-Perhatian terhadap anak-anak berkebutuhan khusus di Gresik tergolong masih kalah dibanding daerah sekitar seperti Surabaya-Sidoarjo. Meski demikian, Pemkab Gresik menargetkan sudah bisa menjadi kota inklusi mulai tahun depan.. Demikian dipaparkan Wabup Moh Qosim ketika menerima kunjungan deputy premier Australia, Kim Hames di kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Gresik, Selasa (27/11). Kedatangan Kim Hames bersama rombongan tim peninjau persiapan resources centre (pusat pembinaan anak berkubutuhan khusus).
Ditambahkan Moh Qosim, sebenarnya Kabupaten Gresik sudah memiliki sebuah resources centre. Namun, keberadaannya masih minimalis.
”Karena masalah anggaran. Untuk itu, kami menargetkan, Gresik sudah memiliki resources centre mulai 2013 nanti,”ungkapnya
Saat ini, sambung Moh Qosim, Kabupaten Gresik sudah memiliki fasilitas bagi anak berkebutuhan khusus. Namun, Gedung yang ada di Jl Proklamasi itu masih minimalis.
Tahun ini, gedung ini baru melaksanakan rehab tahap I. Yakni pembuatan ruang kedap suara, ruang konsultasi, ruang tutorial serta beberapa fasilitas dasar. Perluasan gedung tersebut dimulai tahun depan. Saat ini, beberapa program bagi anak berkubutuhan khusus juga sudah dimulai.
”Untuk pembuatan sebuah pusat layanan autis, rencananya baru dilakukan 2014 mendatang,” pungkasnya.
Sementara itu, Kim Hames sendiri menegaskan, bahwa, kunjungannya merupakan salah satu tahapan agenda kerjasama yang dijajaki pemerintah Australia Barat dengan beberapa kabupaten atau kota di Jatim terkait pembangunan resources centre.
”Misi kami adalah supaya anak-anak berkebutuhan khusus ini bisa mendapat perhatian. Selain itu, mereka menjadi lebih berdaya,”ujarnya.(sho)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar