Jumat, 30 November 2012

Indonesia Rangking 4 Penderita Tuli Di Dunia

 
GRESIK- Indonesiia menduduki ranking 4 terbanyak penderita tuli. Tercatat 35,6 juta rakyat Indonesia menderita ketulian yaitu sekitar 16,8%. Dari jumlah itu, sebanyak 850 ribu rakyat diantaranya masuk dalam kategori tuli berat. Demikian dikatakan perwakilan dari Kementerian Kesehatan RI, dr. Aji Kusuma Jati disela-sela pelantikan pengurus Komisaris Daerah Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (Konda PGPKT) Gresik, Jum'at (30/11).
"Tingginya penderita tuli bawaan dari bayi yang lahir. Ada sekitar 5.000 sampai 10.000 bayi lahir dalam keadaan tuli". Jelasnya.
Kabupaten Gresik sendiri masuk sebagai daerah rawan ketulian.
Sementara itu, Ketua Komite Nasional PGPKT , dr. Damayanti Sucipto
Seusai melantik dr. Endang Puspowati dilantik PGPKT menjelaskan, bahwa, semua elemen perlu kampanye untuk menyadarkan pada semua masyarakat, pentingnya mencegah ketulian. Diantaranya mengurangi kebisingan.
"Selama ini, kita melihat perilaku salah para ibu yang begitu saja membiarkan bahkan menaruh anak di tempat permainan semacam play station di Mall. Hal ini sangat salah. Kami telah mengukur kebisingan di tempat permainan anak mencapai 97 desibel. Padahal di tempat industri aja dengan kebisingan 95 desibel sudah diwajibkan mengenakan sumbat kuping,"ujarnya.
Dia juga berharap pengurus Komda PGPTK Gresik yang baru dilantik untuk mensukseskan bebas tuli tahun 2030. Selain kampanye, Damayanti juga berharap agar ada aksi nyata misalnya dengan kampanye Remaja sadar bising kepada siswa SMA maupun SMP, Bakti sosial ke Sekolah Dasar untuk kampanye Telinga bersih. 
Karena sesuai penelitian, telinga yang kotor akan mengganggu pendengaran yang selanjutnya sianak akan menjadi terbelakang.
"Ada anak yang ternyata terhambat komunikasi bahkan sampai tertinggal pelajaran hanya karena kurang pendengaran" katanya. (sho)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar