Selasa, 27 November 2012

Jamasan 1.150 Koleksi Pusaka

GRESIK-Bulan syuro menjadi momentum tang tepat bagi masyarakat Jawa untuk jamasan atau mencuci benda pusaka. Begitu juga yang dilakukan oleh Ir. H. Slamet Supriyanto, Selasa (27/11). Kolektor benda pusaka yang memiliki 1.150 varian benda pusaka tersebut, melakukan jamasan di rumahnya yang terletak di jll. Beliting Perum Gresik Kota Baru (GKB).
"Jamasan adalah ritual Jawa pada bulan Syuro. Khususnya masyarakat di Jawa Tengah yang bertujuan supaya benda-benda pusaka tidak rusak ataupun karatan,"ujarnya.
Sejak masa muda, Slamet Supriyanto sudah gemar mengkoleksi benda pusaka. Dirumahnya, tersimpan benda pusaka sepertui keris, tombak, pedang maupun kapak budho.
"Ada koleksi tertua dari zaman Kerajaan Singosari pada Tahujn 1200 Masehi,"tuturnya.
Untuk merawat dan mengumpulkan benda pusaka tersebut, Slamet Suprayitno telah mengeluarkan uang yang jumlahnya miencapai milyaran. Kendati demikian, tidak selurujnya koleksi yang dimiliki merupakan membeli dari penilik lain.
"Ada juga yang datang kesini dan memberikan secara cuma-cuma agar dirawat dengan baik,"ulasnya.
Selain itu, Slamet Suprayitno juga memesan dari mpu yang ada di Madura.
Ada beberapa pusaka yang paling disenangi oleh keluarga Slamet Suprayitno yakni Pusaka Kanjeng Kiai Bledeg, Kanjeng Kiai Setan Kober maupun Kanjeng Kiai Topek dan Tombak Kiai Robyong di era Sunan Giri pada abad 15 Masehi.
Ternyata kegemaran Slamet Suprayitno mengoleksi benda pusaka menarik minat mahasiswa ITS bernama Sandy untuk membuat skripsi tentang benda pusaka tersebut. Tak heran ketika acara jamasan, dia datang untuk menambah data penyusunan tugas akhir perkuliahannya tersebut.
"Saya beruntung karena mendapat pengetahuan tentang metologi dan lainnya,"pungkas Sandy.(sho)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar