Sabtu, 29 Desember 2012

Dr. M. Toha ; Kalau Gus Dur Dianugerahi Pahlawan Nasional, Maka Menjadi Sejarah Dunia

GRESIK-Kendati berlangsung secara sederhana, tetapi suasana haru mewarnai Haul Ke-3 Guru Bangsa, kH Abdurrahman Wahid yang dilaksanakan oleh Pecinta dan Pengagum Gus Dur yang akrab disebut Gusdurian di Gedung Nasional Indonesia (GNI), Sabtu (29/12) malam.
Selain pembacaan tahlil yang dipimpin Ust. Anharul Machfud, acara diselingi dengan penanyangan memoriam Gus Dur. Tak pelak, suasana sangat haru ketika penanyangan melalui LCD.
Menariknya, tokoh Kristiani di Gresik Romo Suwaji dan pakar sejarah Dr. M. Toha juga hadir dalam Haul Gus Dur ke-3 tersebut.
Dr. M. Toha yang juga hadir memberikan testimoni terkait kesahajaan sosok Gus Dur maupun kontroversi pemerintah yang terkeswan enggan menganugerahi Gus Dur menjadi Pahlawan Nasional.
"Kalau Gus Dur dianugerhi pahllawan nasional maka satu-satunya keluarga di dunia yang tiga generasi jadi pahlawan semua,"tandsa pakar sejarah ini.
Kemudian Dr. M. Toha menceritakan pengalamanya sowan ke kediaman mantan Presiden Gus Dur di Ciganjur. "Ketika itu, saya mengikuti diklat penghulu di Jakarta. Disela waktu senggang mengajak teman dari Riau untuk silaturahmi rumah Gus Dur ke Ciganjur. Teman saya sanksi, apa bisa diterima karena mantan Presiden,"paparnya.
Saat itu, lanjut pengiat kerukunan antar umat beragama di Gresik tersebut, Paspampres yang penjaga rumah Gus Dur menjelaskan kalau Gus Dur sedang tidur karena baru cuci darah.
"Tapi, kita tidak boleh pulang. Sebab, Gus Dur ingin menemui semua tamunya. Seringkali Gus Dur bertanya tamu yang datang. Beliau bersediaq menemui siapa saja yang bertamu. Kalau ada tamu ditolak oleh penjaga rumahnya, maka beliau narah,"tuturnya yang mengakui ditemui anggota Paspampres dari Tegal kala itu.
Pengakuan dari anggota Paspampres, Gus Dur tidak bisa diprediksi tidurnya, maka tetap disuruh menunggu. Tak berapa lama, Gus Dur bangun tidur dan Toha dipersilahkan masuk.
Ternyata, sambung Toha meskipun mantan Presiden, tetapi Gus Dur hanya tiduran di teras rumahnya dengan santai dan bersahaja.
Sementara itu, Romo Suwadi dalam kesempatan tersebut mengaku sejak Gus Dur berkiprah sudah mengagumi. Sebab, sosok Gus Dur dengan keterbatasannya berani membela kebenaan serta jujur.
"Jarang tokoh seperti ini. Tapi bangsa Indonesia belum siap dengan sosok Gus Dur yang perjuangannya luhur dan kepandaiannya juga diakui dunia. Sehingga, bangs ini silau,"tuturnya.
Dalam perjalanan waktu, sambung Romo Suwaji, sosok Gus Dur justru yang dibutuhkan Bangsa Indonesia.
"Kita bangga memiliki keluhuran hati yang pernah ada di Indonesia. Meski saya belum pernah bertemu secara langsung, tapi saya kagum,"tandasnya.(sho)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar