Senin, 03 Desember 2012

Warga Ngelabrak Kantor PDAM Gresik

GRESIK-Puluhan pelanggan PDAM di Kelurahan Pekelingan Kecamatan Gresik ngelabrak kantor PDAM Gresik yang berlokasi di Jl. Permata Perum Graha Bunder Asri (GKA), Senin ((3/12).
Pasalnya, suplay air dirumahnya mampet selama 4 bulan. Sialnya, mereka tetap diwajibkan membayar tagihan rekening air setiap bulanannya. Untuk itu, mereka mengancam akan menduduki kantor PDAM sampai air dirumahnya lancar.
Menurut pengakuan Musafaah (45) warga Jl. KH Kholil 6d, bahwa air dari PDAM sejak bulan Ramadan lalu tidak mengalir.
"Setiap bulan, saya hanya memakai air 10 meter kubik. Bayarnya hanya Rp. 40 ribu kalau air dari PDAM lancar. Tapi, sejak empat bulan lalu, kita tetap wajib bayar 18.750,- setiap bulan meskipun airnya mampet,"ujarnya dengan nada dongkol.
Untuk mencukupi kebutuhan air sehari-hari, Musafaah mengaku membeli air geledekan seharga Rp.15.000.- untuk 8 jerigen.
"Kalau tidak kelaur airnya, besok (4/12) warga sekampung akan kesini lagi. Apalagi kalau kita tidak ditemui direksi PDAM,"ujarnya.
Awalnya, Direktur Teknik (Dirtek) PDAM Krishadi Susanto enggan menemui warga yang menunnggu di lobi kantornya. Melalui staf PDAM, Moh Husen menjelaskan kalau Dirut PDAM Gresik, Muhammad SE sedang keluar yakni rapat di kantor Bupati Gresik.
Namun, warga tetap ngotot tak mau beranjak dan sanggup menunggui sampai datang. Akhirnya, Moh Husen berkooordinasi dengan Dirtek Krishadi Susanto yang bersedia menemui perwakilan warga.
"Kami tidak mau menjadi juru bicara PDAM. Biar disini saja, kita dialog terbuka,"ungkap salah satu warga bernama Mualim dengan nada emosi.
Akhirnya, Dirtek Krishadi Sutanto bersedia menemui warga untuk melakukan dalog terbuka di lobi kantor PDAM Gresik.
"Dulu, alasan kemarau. Sekarang hujan, tapi ngak keluar lagi. Ada warga yang memotong pipa jaringan PDAM, dibiarkan saja tanpa ada sanksi,"imbuh Mualim.
Dirtek Krishadi Sutanto yang menemui warga mengaku kaget kalau air PDAM di Kelurahan Pekelingan Kecamatan Gresik mampet lagi.
"Saya pikir sudah lancar. Pak Mualim tidak pernah kontak saya. Akan kita lihat dilokasi kenapa air disana tidak keluar. Sekarang kita berangkat sama-sama,"ujarnya sambil menjabat tangan Mu’alim.
Setelah mendapat kepastian tersebut, warga bersedia kembali ke rumahnya dengan menumpang 1 angkutan kota (angkot) yang dicarter karena Dirtek Krishadi Susanto yang memimpin langsung sidak ke lokasi.
Ada kejadian lucu ketika Dirtek Krishadi Susanto hendak sidak menngunakan mobil operasional milik PDAM Gresik.Ternyata, mobil operasional Toyota Kijang kapsul tersebut, mogok setelah kehujanan. Beberapa stafnya yang berusaha mendorong, berkali-kali gagal megnhidupkan mesin mobil. Baru ketiga kali dorong, akhirnya mobil dapat diihidupkan.(sho)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar