Muncul Calon Independen Ansor Gresik

Sholahuddin sebagai calon independen

GRESIK-Munculnya calon independent, Sholahudin membuyarkan  peta kekuatan para kandidat, menjelang pelaksanaan konferensi cabang (Konfercab) GP Ansor Gresik yang direncanakan pada 12 April nanti di PP Al-Karimi Desa Tebuwung Kecamatan Dukun. Pasalnya, jurnalis yang bekerja di Koran terbesar se-Indonesia tersebut, membawa angin perubahan untuk mengembalikan jati diri GP Ansor Cabang Gresik yang mati suri selama 2 periode.

“Motivasi saya mencalonkan diri sebagai kandidat karena jati diri Ansor sebagai benteng ulama telah hilang. Untuk itu, saatnya mengembalikan jati diri Ansor Cabang Gresik yang mati suri selama dua periode lalu. Selain, jalannya Ansor Gresik ada yang bengkok dan harus diluruskan. Teman-teman sudah dapat menafsirkan sendiri,”ujarnya dengan suara mantap didampingi Suyanto, SH MH serta Ketua PAC Ansor Driyorejo, Sholehudin Al Ayubbi dalam deklarasi pencalonan yang berlangsung secara sederhana di warung kopi Ultras, kemarin.

Alumni PP Al Karimi tersebut, tidak mengklaim telah mendapat dukungan dari ranting yang memiliki hak suara dalam Konfercab nanti. Kendati demikian, Hud-sapaan akrabnya- optimis bakal mendapat dukungan dari ranting. Utamanya, ranting-ranting yang memiliki kecintaan untuk mengembalikan Ansor sebagai benteng ulama.

“Kita sudah biasa kerja dikejar deadline. Insya Allah, dukungan pasti muncul. Yang penting, prosesnya dulu,”tegas pengurus wilayah (PW) GP Ansor Jatim itu.

Saat ini, kabarnya kandidat yang bergerilya ke ranting-ranting yakni Syifa’ul Qulub yang juga sebagai dosen agama di salah PTN di Surabaya, Agus Junaidi yang Sekretaris Partai Kebangkitan Bangsa Nusantara (PKBN) serta anggota KPUD Gresik, Moh Faizin. Selain itu, H. Abdul Qodir yang juga ketua DPAC PKB Wringinanom serta Mahbub Junaidi dari PAC Ansor Gresik.  

Sementara itu, Suyanto menegaskan, bahwa, Dr. Husnul Khuluq, Drs, MM selaku Ketua Tanfidziyah PCNU Gresik sudah memberikan garis yang tegas yakni mengharamkan politik uang dalam Konfercab GP Ansor Gresik. Sebab, GP Ansor tidak boleh menjadi arena pertaruhan dari kelompok kepentingan yang menjadi bandarnya.

“Ketua Tandfidziyah mengharamkan politik uang yang tak ubahnya politik dagang sapi dalam konfercab GP Ansor Gresik. GP Ansor tidak boleh menjadi benteng kekuasaan ataupun penguasa,”tandasnya.

Ternyata, nama Asro’in Adyana yang juga saudara Bupati Gresik juga muncul dalam bursa kandidat GP Ansor Gresik periode 2012-2016. Politisi dari Partai Golkar tersebut ketika dikonfirmasi mengakui namanya masuk dalam bursa kandidat. Namun, usianya sudah melampaui batas untuk menjadi kandidat Ketua.

“Awalnya, ada permintaan dari Gus Ipul-Wagub Saifulah Yusuf- kepada Bupati supaya saya masuk ke Ansor Cabang Gresik. Saya sudah bertemu dengan calon-calon yang muncul,”ujar anggota DPRD Gresik dari F-Golkar dengan ekpresi serius, akhir pecan kemarin.

Kabarnya, Asro’in Adyatna bertemu dengan kandidat selain Sholahuddin untuk sharing jabatan dalam komposisi kepengurusan GP Ansor Cabang Gresik periode 2012-2016. Sebab, usianya melebihi batas untuk mencalonkan diri sebagai kandidat ketua.(sho)