GRESIK-Kubu Ketua Tanfidz DPC PKB Gresik, Moh Syafi’ AM bersama pendukungnya tak ambil pusing dengan tuntutan dari 12 DPAC PKB se-Kabupaten Gresik yang melayangkan mosi tidak percaya serta menuntut dilaksanakan musyawarah luar biasa (Muscablub). Buktinya, mereka menggelar pendidikan pelatihan dasar (Diklatsar) dan Bakti Sosial Satgas PKB Gresik di Ponpes Al Ikhlas, Dusun Mulyorejo Desa Dalegan Kecamatan Panceng, Minggu (13/5).
Dalam kegiatan yang sangat sederhana itu, Ketua Tanfidz Moh Syafi’ AM ketika memberikan sambutan menyatakan,bahwa, pihaknya memiliki target meloloskan calon anggota legislatif (Caleg) 18 kursi di parlemen pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 nanti. Untuk itu, pihaknya memaksimalkan konsolidasi serta menetapkan caleg dengan elektabilitas terbaik di setiap kecamatan.
"Ada dua bidikan kami untuk mengiatkan kembali yaitu, pemilih pemula dan pemilih perempuan. Pemilih perempuan itu, di atas 50 persen dan teguh sikapnya. Sedangkan pemilih pemula cukup banyak di Gresik," ujarnya dengan nada serius.
DPC PKB Gresik, lanjut dia, bakal membuka pendaftaran caleg sejak dini yakni bulan Juli 2012. Nantinya setiap caleg di setiap kecamatan hanya dipilih dua orang. Mereka yang punya jaringan, punya elektabilitas yang terkuat dan dukungan finansial.
"Sebagai syarat awal, para caleg yang terdaftar harus menyertakan 4.000 konstituen yang dibuktikan dengan kartu tanda anggota (KTA). Dengan cara begitu, kami optimis PKB Gresik akan mampu menyamai petolehan suara pemilu 1999 dengan 18 kursi," tegasnya.
Sekadar diketahui, PKB Gresik pernah berjaya era Pemilu Legislatif (Pileg) tahun 1999 dengan mendapat 18 kursi dari jatah 45 kursi. Bahkan, grafiknya meningkat pada Pileg tahun 2004 yang mendapatkan 22 kursi dari total 45 kursi di DPRD Gresik.
Perolehan suara PKB Gresik diparlemen langsung anjlok di era Ketua Tanfidz Moh Syafi’ AM dalam Pileg 2009 lalu. Dari 50 kursi di parlemen, PKB Gresik hanya mendapat 10 kursi ditengah perpecahan internal PKB Gresik.
Tak heran muncul sikap pesimis di kalangan internal terkait PKB Gresik dapat mengulang memori indah dengan mendapat kursi mayoritas di parlemen pada 2 pileg di era reformasi tersebut. Sebab, pengurus DPC PKB Gresik masih berkutat dengan konflik internal yang tak ada penyelesaian konkrit atas sikap 12 PAC yang mendesak muscablub. Bahkan, informasinya yang berkembang Ketua Dewan Syuro KH Robbach Ma'sum tak bisa sejalan lagi dengan Ketua Tanfidz, Moh Syafi’ AM. Tak sampai disitu, ada rumor ‘kudeta’ pada Ketua Dewan Syuro KH. Robbach Ma’sum.
Sementara itu, mantan anggota DPRDGresik periode 1999-2004 dari F-PKB, KH Aziz Rochim meminta PKB tidak pecah lagi. Politisi dari Kecamatan Panceng tersebut berharap DPC PKB Gresik menyatukan kekuatan yang terberai. Kalau mampu melakukan rekonsoliasi maka dia optimis PKB Gresik akan kembali berjaya.
"PKB harus bangkit. Jangan sampai lebih melorot lagi, makanya harus bangkit. Jangan ada kelompok-kelompok lagi. Harus bersatu lagi," ujarnya.
Sedangkan Wakil Sekretaris DPW PKB Jawa Timur, Azhari Rangkuti yang hadir dalam Diklatsar dan Bhkati Sosial Satgas PKB Gresik meminta PKB Gresik terus melakukan konsolidasi agar kesolidan partai akan terbentuk. (sho)
Posting Komentar