GRESIK- Paulina Pradini (39) Manajer Personalia PT Indospring Tbk harus duduk di kursi pesakitan Pengadilan Negeri (PN) Gresik, Kamis (09/8). Dia didakwa melakukan kekerasan terhadap pekerja jurnalistik di Gresik.
Duet Jaksa Penuntut Umum (JPU) Rimin SH dan Lilla Yunita Prihastih SH menjerat terdakwa melanggar Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Khusunya, Pasal 18 ayat (1).
Dalam surat dakwaannya, JPU menerangkan bahwa terdakwa Paulina pada 25 Mei 2012 mengusir beberapa wartawan yang sedang melakukan peliputan peristiwa kebakaran di perusahaan tempatnya bekerja, yakni PT Indospring Tbk di Jalan Mayjen Soengkono Gresik. Terdakwa menganggap para wartawan masuk ke lokasi area pabrik tanpa izin dan tidak menggunakan kartu identitas (press card).
Saking kerasnya penghadangan wartawan pada kejadian tersebut, kamera video yang dibawa wartawan JTV M. Amin berhasil direbut terdakwa Paulina. Kamera tersebut akhirnya jatuh dan rusak setelah Amin berusaha merebutnya dari tangan terdakwa. Tak hanya itu, beberapa jurnalis televisi dan online juga menerima perlakuan pengusiran secara kasar oleh oknum-oknum manajemen perusahaan dibawah komando terdakwa selaku manajer personalia.
Pada sidang yang dipimpin hakim Sudarwin SH MH yang juga wakil ketua PN Gresik itu, terdakwa yang didampingi tiga penasihat hukum dari Jayabaya Law Firm menyatakan tidak akan mengajukan eksepsi (keberatan) atas surat dakwaan JPU.
Duet Jaksa Penuntut Umum (JPU) Rimin SH dan Lilla Yunita Prihastih SH menjerat terdakwa melanggar Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Khusunya, Pasal 18 ayat (1).
Dalam surat dakwaannya, JPU menerangkan bahwa terdakwa Paulina pada 25 Mei 2012 mengusir beberapa wartawan yang sedang melakukan peliputan peristiwa kebakaran di perusahaan tempatnya bekerja, yakni PT Indospring Tbk di Jalan Mayjen Soengkono Gresik. Terdakwa menganggap para wartawan masuk ke lokasi area pabrik tanpa izin dan tidak menggunakan kartu identitas (press card).
Saking kerasnya penghadangan wartawan pada kejadian tersebut, kamera video yang dibawa wartawan JTV M. Amin berhasil direbut terdakwa Paulina. Kamera tersebut akhirnya jatuh dan rusak setelah Amin berusaha merebutnya dari tangan terdakwa. Tak hanya itu, beberapa jurnalis televisi dan online juga menerima perlakuan pengusiran secara kasar oleh oknum-oknum manajemen perusahaan dibawah komando terdakwa selaku manajer personalia.
Pada sidang yang dipimpin hakim Sudarwin SH MH yang juga wakil ketua PN Gresik itu, terdakwa yang didampingi tiga penasihat hukum dari Jayabaya Law Firm menyatakan tidak akan mengajukan eksepsi (keberatan) atas surat dakwaan JPU.
"Kami ingin langsung masuk ke pokok perkara saja agar kami bisa memahami dugaan kesalahan klien kami dari keterangan saksi-saksi," ujar Yoni Hari Basuki SH MBA, salah seorang pengacara terdakwa.
Sidang ditunda sampai 16 Agustus mendatang dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi.(sho)
Sidang ditunda sampai 16 Agustus mendatang dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi.(sho)
Posting Komentar