GRESIK-Kinerja anggota DPRD Gresik sangat memprihatinkan. Terbukti, mayoritas anggota dewan yang tidak masuk dalam badan anggaran (Banggar) DPRD Gresik malas ngantor dan memilih bolos. Sebab, sebanyak 25 anggota Banggar bersama Tim Anggaran (Timang) Pemkab Gresik sedang melakukan rapat finalisasi rancangan P-APBD Gresik Tahun 2012 sebelum disyahkan bersama dalam sidang paripurna yang rencananya berlangsung pada Senin (17/9) nanti.
Selama 3 hari, Banggar DPRD Gresik ‘ngungsi’ ke salah satu hotel di luar kota untuk melakukan rapat finalisasi. Rapat tersebut menindaklanjuti hasil rekomendasi dari komisi-komisi setelah melakukan hearing terkait usulan program dan kegiatan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang menjadi mitra kerjanya dalam P-APBD Gresik Tahun 2012 .
Dalam pantuan koran ini, beberapa anggota dewan yang tetap memilih ngantor yakni Djumanto, SE MM, Drs. Mubin, H. Abdul Qodir S.Pd serta Asnun Taufiq. Menariknya, semuanya tergabung dalam Komisi A. Kendati tidak ada agenda rapat komisi, mereka tetap datang ke kantor dewan walaupun sekadar mampir.
“Tetap ngantor. Ada pekerjaan yang harus segera diselesaikan,”ujar Djumanto SE, MM dengan nada serius, Selasa (11/9).
Sebelumnya, aktivis dari berbagai elemen yang melakukan unjukrasa penolakan kenaikan tunjangan perumahan dewan juga mengecam kinerja dewan yang dinilai tidak maksimal untuk kesejahteraan rakyat. Namun, permintaan untuk kepentingan pribadinya sangat maksimal.
“Kalau kinerja anggota dewan maskimal untuk kesejahteraan rakyat, tidak masalah berarapun tunjangan bagi dewan. Bahkan, minta tunjangan sebesar Rp. 100 juta perbulan, tidak masalah asalkan kinerjanya bagus. Kenyataannya, kinerja dewan sangat buruk,”ujar Jefry Setiono dari LSM DKR Gresik dalam dialog dengan pimpinan DPRD Gresik sehari sebelumnya ketika melakukan aksi penolakan kenaikan tunjangan perumahan bagi anggota dewan.(sho)


Posting Komentar