Headlines News :
Home » » 7,9 Juta Rakyat Miskin Tinggal Dipesisir

7,9 Juta Rakyat Miskin Tinggal Dipesisir

Written By gresik satu on Sabtu, 03 November 2012 | Sabtu, November 03, 2012

GRESIK-Potensi pendapatan Negara dari sector maritime sebenarnya masih dapat dimaksimlakan sembilan kali dari potensi yang tertuang dalam APBN tahun ini. Yang lebih ironis, sebanyak 7,9 juta masyarakat miskin di Indonesia yang tinggal di sekitar pesisir. Demikian dikatakan Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau -Pulau Kecil, Dr Sudirman Saad SH MH sarasehan Kelautan Pesisir Utara Jawa (Gresik, Lamongan, Tuban) dengan tema “Pemberdayaan Sumberdaya Alam (SDA) dan Sumberdaya Manusia (SDM) menuju masyarakat maritim yang mandiri dan bermanfaat" yang berlangsung di SMK Mambaul Ikhsan Desa Banyuurip Kecamatan Ujungpangkah, Sabtu (3/11).
”Selain itu, ada 7000 desa yang indeks kerawanan tinggi kalau ada bencana. Misalnya, Tsunami maka akan habis. Begitu juga kalau ada gempa, rusak. Mereka harus ditarik akan menjauh dari pesisir,”ujarnya.
Dikatakannya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (DPK) memiliki program kelautan yakni industrialisasi kelautan.
”Hasil tangkapan ikan sebanyak 5,5 juta ton pertahun. Tetapi, hasil tangkapan itu langsung diekspor atau dijual ke pasar. Kalau diolah, hasilnya lebih besar. Untuk itu, dilakukan industrialisasi kelautan,”tuturnya.
Selain itu, Kementerian KP juga memiliki program revoitalisasi tambak udang di Jawa yang merupakan industri padat karya.
Program pemberdayaan masyarakat lainnya, sambung Sudirman Saad yakni pengembangan mina pedesaan untuk memberdayakan nelayan pembudididaya dan penjual ikan.
“Jadi kalau nelayan jaringnya rusak, kita Bantu. Ataupun kalau perahunya rusak, kita akan Bantu,”tegasnya.
Khususnya untuk Jatim, lanjut dia, ada program garam rakyat melalui PUGAR. Sehingga, tahun 2014 mendatang diharapkan dapat swasembada garam.
"Kebutuhan garam di Indonesia sekitar 3,2 juta ton pertahun. Tapi kita hanya mampu mencukupi sebanyak 1,1 juta pertahun. Sehingga kita mengimpor 2,8 juta ton. Ini aneh, kita targetkan pada 2014 harus tidak impor,”tandasnya.
Kebutuhan garam di Indonesia, kata Sudirman Saad, sebanyak 60 persen berasal dari Jatim untuk kebutuhan nasional. Ditambah dengan adanya program pugar, maka produksi garam petani menjadi meningkat dari 60 ton menjadi 80 ton perhektar.
"Saya tahu harga yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp. 550,- perkilo tapi dipasaran harganya sebesar Rp. 400,- perkilogram,”tandasnya.(sho)
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : coba ku banyangkan | gresik-satu template | gresik-satu template
Copyright © 2011. gresik-satu - Oke 86
Perubah Template Oleh gresik-satu.blogspot.com Publikasi oleh gresik-satu.blogspot.com
Kekuatan oleh gresiksatu