Kamis, 01 November 2012

Kejar Tayang, Dewan Perbanyak Plesir

GRESIK- Entah siasat untuk menutupi deficit pendapatan setelah gajinya habis dipotong langsung oleh Sekretriad DPRD Gresik untuk mengembalikan kelebihan tunjangan perumahan, anggota dewan sampai empat kali melakukan kegiatan plesir ke luar Gresik dengan label kunjungan kerja (kunker).
Kegiatan plesir sampai empat kali tersebut cukup aneh. Pasalnya, setiap kegiatan dewan, maksimal agenda kunker hanya sebanyak tiga kali. Kamis (1/11) sore, rombongan para wakil rakyat yang terbagi dalam 4 panitia khusus (pansus), menyewa 2 unit bus pariwisata untuk agenda kunjungan ke luar kota di dalam propinsi Jatim.
Masing-masing rombongan dibagi dalam 2 kloter. Kloter pertama berisi rombongan anggota panitia khusus II dan III berangkat ke Sumenep. Sedangkan, rombongan dari pansus I dan IV berangkat ke Tulungagung. Dalihnya, studi banding terkait pembahasan 13 rancangan peraturan daerah (Raperda) yang tengah dibahas dalam program legislasi daerah(prolegda) tahap II.
“Kita kunjungan ke Sumenep,”ujar Asro’in Widyana sebelum berangkat bersama rombongan.
Kunker ini, keempat dalam kurun waktu tiga pekan terakhir. Untuk agenda prolegda, kunker pertama digelar pada 11 Oktober lalu. Di mana, seluruh anggota dewan juga nyewa bus untuk berangkat ke beberapa kabupaten/kota di Jatim. Setelah itu, mereka langsung terbang ke luar pulau Jawa. Ada yang berangkat ke Maros, Banjarmasin, Mataram hingga ke pulau Bali. Selanjutnya, para wakil rakyat tancapgas lagi. Mereka kembali terbang ke beberapa daerah. Mulai dari Bandung hingga Jakarta.
Dalam dokumen rencana kegiatan APBD 2012 di pos prolegda, agenda kunjungan juga ditetapkan sebanyak 3 kali. Jumlah itu belum termasuk dengan agenda pembahasan yang digelar di luar Gresik. Seperti finalisasi yang rencananya digelar di hotel berbintang di luar Gresik. Anhenya, sampai 4 kali kunker.
Wakil ketua DPRD Gresik Ahmad Nurhamim mengakui dalam prolegda, kegiatan di luar kota sebanyak tiga kali.
“Untuk studi banding, konsultasi, dan mencari referensi. Dan itu dilakukan oleh pansus,” katanya.
Sedangkan, agenda kunker lain yang digelar dalam prolegda, merupakan agenda dari masing-masing komisi.
”Jadi harus dibedakan. Agenda pansus sendiri, komisi ya sendiri,” katanya.
Kabar yang dihimpun, para wakil rakyat tengah kejar tayang. Sebab, banyak anggaran yang disiapkan bagi mereka di APBD yang belum terserap.
Dari data realisasi APBD 2012, jatah anggaran kunker para wakil rakyat memang terbilang masih cukup banyak. Misalkan, anggaran peningkatan kapasitas anggota dewan dalam bentuk workshop. Dari total anggaran sebesar Rp 4,83 miliar, yang terpakai baru sebesar Rp 1,69 miliar.Begitu juga anggaran untuk kunjungan kerja pimpinan dan anggota dewan senilai sebesar Rp 1,04 miliar. Hingga pertengahan 2012, anggara yang terpakai baru sebesar Rp. 190 juta atau tak lebih dari 20 persen.
Begitu anggarn kunjungan anggota/pimpinan dewan ke luar daerah. Dana yang terpakai baru sebesar Rp 834 juta. Padahal, plafon anggaran yang disiapkan untuk kegiatan ini mencapai sebesar Rp 2,7 miliar.
Anggaran lainnya adalah kegiatan peningkatan kapasitas pimpinan-anggota DPRD. Dari total dana sebesar Rp 4,8 miliar yang terserap baru sebesar Rp 1,69 miliar.(sho)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar