Launching Suaka Kali Surabaya

GRESIK-Pencemaran yang meneyebakan kerusakan lingkungan di Kali Surabaya semakin parah. Buktinya, banyak ditemukan berbagai jenis limbah menyebabkan menurunnya habitat hewani dan kerusakan ekosistem di air yang menjadi sumber bahan baku air PDAM Surabaya maupun Gresik ini.
Hasil penelitian yang dilakukan ECOTON (Ecological Observation and Wetlands Conservation) menunjukkan,bahwa, tidak sekadar limbah industri dan rumah tangga saja yang menjadi penyebab rusaknya air kali Surabaya. Selain itu, penyebabnya bangunan plengseng baru di bibir sungai. Hal ini terlihat dari menurunnya jumlah jenis ikan yang ada di kali Surabaya.
Menurut Direktur ECOTON, Prigi Arisandi penurunan jumlah jenis ikan disebabkan oleh kualitas air yang menurun.
"Tahun 1960 kawasan Kali Surabaya terdapat 150 jenis ikan. Namun sekarang tinggal 30 jenis saja," katanya usai melepas ribuan bibit ikan dalam acara Launching Suaka Ikan Kali Surabaya, Kamis(8/11).
Dengan adanya kawasan suaka perikanan Kali Surabaya,sambung Prigi, pihaknya berharap kawasan tersebut menjadi tempat berkembang biaknya ikan jenis tertentu.
"Juga sebagai tempat berlindungnya ikan ekonomis yang dilindungi seperti jendil, bader dan keting. Untuk ikan langka, ada ikan sili dan berot," urainya.
Diharapkan Prigi, suaka perikanan sebagai tempat memijah dan beerkembang biak serta kualitas air yang baik sepanjang 1 kilometer.
"Suaka ikan ini meliputi wilayah Kali Surabaya di Desa Sumberame, Wringinanom, Lebaniwaras dan Sumengko Kecamatan Wringinanom Gresik serta Desa Pringgodani, Bogempinggir, Penambangan dan Jeruk Legi Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo," pungkasnya.
Sementara itu Patricia Limeri, staff Konjen AS yang ditemui di lokasi mengatakan sangat mendukung diadakannya suaka ikan Kali Surabaya.
"Kami Pemerintah Amerika akan bersama menjaga lingkungan untuk masa depan Indonesia. Acara yang begitu bagus karena melibatkan ratusan remaja dan anak sekolah yang ber inisiatif bikin acara seperti ini," katanya.
Selain mengadakan penaburan benih ikan, juga diadakan penandatanganan prasasti Wringinanom yang menjadi kawasan suaka perikanan kali Surabaya. Nota kesepahaman pemangku kepentingan dalam upaya pelestarian ekosistem kali Surabaya untuk mendukung kawasan suaka perikanan wilayah Wringinanom-Balongbendo untuk pemanfaatan kali Surabaya yang berkelanjutan dan aksi rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Agus S Sukanda dari Kementrian LH, Udaharipantjoro dari BLH provinsi Jatim dan pihak swasta.(sho)