Dalam pertemuan tersebut, Wabup Moh Qosim mengatakan bahwa perkembangan bidang Industri di Gresik sangat pesat. Sayangnya, kebutuhan tenaga kerja dengan kemampuan skill yang dibutuhkan oleh industri tak terpenuhi oleh masyarakat Gresik sendiri.
"Mayoritas pendidikan di jenjang lebih tinggi masih di dominasi oleh lulusan sekolah tinggi keagamaan. Sedangkan lulusan perguruan tinggi umun masih jauh dari harapan,"ujarnya.
Dengan didirikan Akademi Komunitas Negeri (AKN) sambung Qosim, diharapkan bisa menampung lulusan SLTA sederajat yang tidak mampu meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, khususnya lulusan SMK bisa meneruskan ke jenjang lebih tinggi. Apalagi di Kabupaten Gresik belum ada penyelenggara pendidikan tinggi di bidang vokasi. Termasuk menampung lulusan yang berasal dari keluarga kurang mampu tetapi memiliki keinginan besar melanjutkan pendidikan.
"Karena sesuai dengan jurusan yang tersedia di AKN yaitu jurusan Elektro Industri, tehnik Kimia dan tehnik Informatika,"urainya.
Dijelaskan, mulai tahun 2011 higga saat ini tahun 2012, Pemkab Gresik telah mengeluarkan 840 izin bagi investor yang masuk ke Gresik. Angka tersebut lebih tinggi dibanding Sidoarjo.
"Ini berarti Gresik sangat di minati Investor, terlebih Kab Gresik secara berturut-turut menerima penghargaan Inovasi dari pemerintah pusat. Kita sangat berharap Akademi Komunitas ini segara di realisaikan dan di wujudkan agar lulusan SLTA sebanyak 8.000 siswa pertahun ini bisa di tampung,"pintanya.
Menanggapi harapan Pemkab Gresik tersebut, rombongan Dirjen Dikti Kemendiknas yang dipimpin Wahyu Herdiyanto sangat apresiatif karena Pemkab Gresik dalam program pembangunannya memprioritaskan pendidikan.
"Terlebih Bupati dan Wakil Bupati sangat antusias sekali. Kita juga berharap dapat terealisasi,"ujarnya.(sho)
Posting Komentar