Harapan tersebut disampaikan Dirut PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, Ir. Dwi Soetjipto ketika membuka kegiatan tahunan konvensi manajemen mutu yang berlangsung di gedung Pusat Penelitian Semen (PPS) PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, kemarin.
Selain itu, Dwi Soetjipto meminta pola komunikasi ekternal terkait program coorparate social responbility (CSR) agar ditingkatkan sehingga public mengetahui kepedulian dan tanggungjawab social yang dilakukan oleh BUMN dibidang persemenan tersebut.
"Bukan besaran jumlah dana CSR tetapi pola penyampaioan keluar.
Sehingga, masyarakat dapat merasakan dan mengetahuinya. Anggaran CSR kita sangat besar, tetapi publikasinya kalah dengan yang lain,"ungkapnya.
Penyaluran CSR, sambung Dwi Soetjipto harus di ekspos ke public sehingga masyarakat mengetahuinya yang berimbas pada pencitraan korporasi maupun kepercayaan public pada korporasi.
"Tidak boleh, kita menyalurkan CSR secara diam-diam kepada public. Harus dikomunikasikan secara terbuka,"tandasnya.
Diakui Dwi Soetjipto, pada tahun 2012 ketika masih bernama PT. Semen Gresik (Pesrero) Tbk, berbagai prestasi maupun apresiasi dari pemerintah maupun public sudah sangat bagus. Termasuk, memeproleh pengharagaan perusahaan rintisan teknologi. Maka, setelah berubah nama menjadi PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk harus semakin meningkat.
"Kalau tidak bagus, kita malu pada bangsa Indonesia karena sudah pinjam nama Indonesia untuk Semen Indonesia,"paparnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Konversi Mutu Semen Indonesia, Rudi Hermawan ST mengatakan, bahwa, kegiatan tersebut sudah berjalan selama 31 tahun dengan tujuan meningkatkan kinerja perusahaan dengan berbagai inovasi yang tercipta.
"Kegiatan ini, small group innovation atau continues improvement. Jadi, invovasi harus selalu dihasilkan untuk mendukung kinerja perusahaan hingga unit-unit terkecil. Tidak harus inovasi dalam bidang teknlogi, termasuk system ataupun birokrasi secara internal untuk perbaikan kinerja,"ungkapnya.(sho)
Posting Komentar