"Kalau tidak kita inggatkan kocok ulang, nanti disalahkan,"ujar Wakil Ketua DPRD Gresik, H. Hadi Kusono, S.Sos dengan nada serius, Rabu (2/1).
Ditambahkan, politisi dari F-PDIP tersebut, kocok ulang yang ditawarkan ke fraksi-fraksi sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Yakni, 2, 5 tahun dapat dilakukan pergantian alat kelengkapan dewan. Selain itu, usulan kocok ulang dilakukan pada awal tahun anggaran.
"Terserah, teman-teman dewan mau kocok ulang atau tidak. Yang penting, kita tetap menawarkan,"tandasnya.
Sebenarnya, lanjut Hadi Kusono, pimpinan dewan hendak mengagendakan rapat Banmus pada Rabu (2/1) kemarin. Karena pertimbangan ada anggota dewan yang masih capek paska perayaan Tahun Baru, maka rapat dundur Kamis (3/1) ini.
Namun, tawaran kocok ulang dari pimpinan dewan tersebut terkesan kurang mendapat respon dari kalangan fraksi di DPRD Gresik. Misalkan F-PKNU yang memilih wait and see terkait kocok ulang alat kelengkapan dewan yang pernah bergulir tetapi dipending hingga batas waktu tak ditentukan.
“Kita menunggu yang lain. Sampai saat ini, belum ada pembicaraan itu,”tukas Ketua F-PKNU, Drs. Saiful Kirom. (sho)
Posting Komentar