Headlines News :
Home » , » Distanhutbun Tantang Buktikan Pupuk PKG Tak Manjur

Distanhutbun Tantang Buktikan Pupuk PKG Tak Manjur

Written By gresik satu on Rabu, 20 Februari 2013 | Rabu, Februari 20, 2013

GRESIK-Keluhan petani di Kecamatan Dukun dan Panceng kepada Komisi B terkait pupuk urea produksi PT. Petrokimia Gresik (PKG) yang dirasakan tidak manjur untuk lahan pertanian karena tak mampu menyuburkan tanah, ditindaklanjuti dengan mengundang manajemen PKG dan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Dispertan hutbun) Gresik melalui rapat dengar pendapat di gedung dewan.
Menurut Kepala Dispertan Hutbun Gresik dihadapan Komisi B DPRD Gresik, Agus Djoko Waluyo, bahwa, keluhan petani perlu dibuktikan kebenarannya.
"Karena kondisi tanah yang tak mampu lagi dengan kandungan organik didalam tanah turun.Makanya gunakan pupuk organik,"ujarnya.
Ditambahkan, ada program dari Pemprov Jatim untuk memberikan pupuk organik kepada petani supaya mengembalikan kesuburan tanah.
Agus Djoko Waluyo menceritkan, bahwa, beberapa tahjun lalu, pihaknya menyadarkan petani yang cenderung memakai prouduksi PT. Pusri.
"Akhirnya, kita kerjasama dengan PKG untuk membandingkan dengan membuat demplot,"terangnya.
Awalnya, pupuk produksi Pusri lebih membuat tanaman padi tampak hijau. Tetapi hasil akhirnya, panen yang diperoelh petani lebih banyak dengan menggunakan pupuk produksi PKG.
"Kalau petani di Gresik enggan menggunakan pupuk TSP, karena kandungan phospor tanah pertanian di Gresik sudah tinggi sehingga petani enggan pakai pupuk SP 36. Makanya, anjuran dari Dinas Pertanian untuk menggunakan Phonkska,"paparnya.
Hal senada dikatakan Manager Humas PKG, Dupi Madya Ardiono yang hadir mendampingi manager pemasaran PKG, Sudigdo.
"Mengenai produk urea, kita sedang galakkan formula 5:3:2 dengan pupuk organik,"tuturnya.
Hasil ujicoba yang telah dilakukan PKG, pola pemupukan berimbang dapat meningkatkan produktifitas pertanian yang signifikan.
"Kalau ada petani di wilayah tertentu yang mengeluh, kita akan buktikan dengan demplot yang komposisi sesuai anjuran, maka hasilnya akan lebih banyak,"tandasnya.
Kendati demikian, anggota Komisi B Nur Saidah mengaku ada pengaduan dari petani kalau pupuk berwarna pink ketika dilarutkan dalam air tetap bentuknya seperti batu.
"Seharusnya ketika dicampur dengan air menjadi larut. Ini tidak, tetap keras seperti batu,"ungkapnya debgan serius, Rabu (20/2). (sho)
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : coba ku banyangkan | gresik-satu template | gresik-satu template
Copyright © 2011. gresik-satu - Oke 86
Perubah Template Oleh gresik-satu.blogspot.com Publikasi oleh gresik-satu.blogspot.com
Kekuatan oleh gresiksatu