Kamis, 14 Februari 2013

Program Hemat Energi Pemkab Gresik Tak Efektif

GRESIK-Program hemat energy di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gresik, ternyata tak efektif. Realitas tersebut terungkap dalam rapat pengendalian dan pengawasan program hemat energy yang berlangsung di kantor Bupati Gresik, Kamis (14/2).
Dari laporan rekening listrik yang dibawa para peserta rapat ternyata masih belum menunjukkan penurunan yang diharapkan.
"Dari evaluasi kami, kendati ada penurunan tapi penurunannya belum optimal. Bahkan beberapa diantaranya mengalami sedikit kenaikan. Kami menginginkan biaya listrik bisa turun dua puluh persen dalam waktu enam bulan"kata Kepala Bagian Administrasi Sumber Daya Alam (SDA) Pemkab Gresik, Adiana Setyawati.
Peserta rapat memang diminta membawa rekening listrik kantornya pada 3 bulan terakhir. Rekening listrik inilah yang di evaluasi oleh Kepala Bagian Administrasi Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah  Kabupaten Gresik.
Sebab peserta adalah para karyawan yang sudah ditunjuk dari masing-masing kantor untuk melaksanakan penghematan energy dikantornya.
Belum optimalnya hemat energi di lingkungan Pemkab Gresik akan dterbitkan kebijakan Instruksi Bupati tentang hemat energy.
"Dengan instruksi ini, tentunya ada komitmen bersama dari semua pihak untuk bersama-sama melaksanakan program hemat energi,"tandasnya. Instruksi Bupati tersebut disambut baik oleh anggota gugus tugas hemat energi. Sebab, ada kendala dilapangan karena perilaku yang kurang mendukung dari teman-temannya.
Namun beberapa perkantoran yang sulit menerapkan hemat energy ini. Seperti disampaikan anggota gugus dari RSUD Ibnu Sina, Kusnadi yang kesulitan karena beberapa alat-alat listrik yang dipakai berhubungan dengan nyawa manusia.
"Banyak peralatan listrik yang dipakai dua puluh empat jam. Alat alat itu tidak mungkin dimatikan. Bahkan sebentar lagi ada ruangan baru yaitu lantai III dan IV mulai dioperasionalkan. Tentunya akan semakin meningkatkan biaya listrik. Saat ini saja biaya listrik RS Ibnu Sina mencapai Rp. 120-130 juta perbulan "katanya. 
Keluhan yang sama juga disampaikan oleh Gugus tugas dari BKD, Yazid. Menurutnya, jumlah peralatan yang memakai listrik dikantornya terus bertambah. Termasuk perluasan ruangan sekaligus penambahan AC, peralatan kerja dan lain-lain. "Kenyataan ini harus dan tak bisa ditunda"katanya.
Menyikapi keluhatn tersebut, Adiana berjanji dalam waktu dekat akan mengunjungi beberapa SKPD.
"Selain menerbitkan Instruksi Bupati, kami akan melakukan kunjungan kebeberapa kantor untuk bahan evaluasi. Selanjutnya kami akan mengambil kebijakan"ungkapnya.
Dijelaskan Adiana bahwa subdisi energi dari pemerintah pusat untuk tahun 2012 dipatok sebesar Rp. 274,7 triyun.
Sementara Staf Ahli Bupati, Langu Pindingara yang hadir mewakili Sekda Gresik menyatakan jumlah pembayaran listrik kantor Pemerintah Kabupaten Gresik tahun 2012 sebesar Rp. 24 milyar.(sho)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar