Namun, pemangku pesntren Ihya'ul Ulum tersebut dalam tausiyahnya banyak memberikan nasehat dari kegiatan majlis dzikir dan sholawatan.
"Dalam Istighotsah, jangan lupa aturan-aturan Allah SWT. Kalau dzikir, maka harus dengan hati yang menagis dan pelan-pelan. Atau tawassut yaitu tengah-tengah saja,"ujarnya.
Diceritakan, bahwa, sahabat Rasulullah SAW pernah bengok-bengok dalam berdoa. Kemudian Rasulullah SAW mengatakan, bahwa, kasihan pada sahabat
"Jangan bengak-bengok dalam berdoa karena Tuhan tidak budhek dan sangat dekat. Karejna sangat dekat dan Maha Mendengar,"tuturnya.
Yang perlu diperhatikan, realitas ditengah-tengah measyarakat, bahwa mendapat kebahagiaan tak mudah tanpa iman yang kuat.
Diceritakan ada santri yang ngaji sejak kecil tetapi belum bahagia. Karena imannya masih rendah.
"Manusia setelah punya akal, maka dikalahkan. Maka setiap melangkah, ada harapan keduniaan.
Ternyata kita lihat ditengah-tengah masyarakat. Tidak semua yang bekerja pasti berhasil. Yang berpendidikan pasti bahagia,"urainya.
Artinya, sambung KH Mahfud Ma'shum, aktivitas yang dilakukan setiap insan harus diniati ibadah kepada Allah SWT.
"Dan kerja karena perintah Allah.
Tetapi yang kita lakukan tidak mempengaruhi iman, bahwa, semua karena Allah. Makanya dalam Istigjosah, kita berdoa dengan sungguh-sungguh,"pungkasnya.(Ang/sho).
Posting Komentar