Headlines News :
Home » » Siswa SMA Hidayatus Salam Temukan Cara Mudah Deteksi Mamin Mengandung Zat Berbahaya

Siswa SMA Hidayatus Salam Temukan Cara Mudah Deteksi Mamin Mengandung Zat Berbahaya

Written By gresik satu on Kamis, 23 Mei 2013 | Kamis, Mei 23, 2013

GRESIK- Fakta di masyarakat, banyak makanan maupun minuman (main) yang mengandung formalin maupun boraks. Padahal, kedua zat kimia tersebut sangat berbahaya bagi tubuh manusia.
Bagi siswa SMA Hidayatus Salam di Desa Lowayu Kecamatan Dukun, realitas tersebut memacu semangat untuk melakukan penelitian agar masyarakat mudah mendeteksi zat beracun tersebut dalam makanan yang dikonsumsi.
Dengan meneliti kegunaan dari buah Naga yang kulitnya dibuang percuma, 3 siswa SMA Hidayatus Salam melakukan penelitian kulit buah Naga yang bernama latin Hylocereus costaricansis).
Alhasil, kulit buah Naga bisa mendetejsi makanan dan minuman yang mengandung formalin dan atau boraks .
Siswa kelas XI, Fairus Fatin Bahariyah bersama dua temannya melakukan percobaan pemanfaatan kulit buah Naga untuk deteksi makanan dan minuman yang mengandung formalin dan atau boraks.
Sampel yang di ambil adalah tahu , tahu yang telah disiapkan di rendam dalam ekstrak kulit buah naga yang telah dicampur dengan air mineral, Hasilnya, tahu yang positif mengandung formalin akan memberikan warna merah yang lebih lama pada kertas tisu yang di letakkan di atas tahu tersebut di banding dengan tahu yang tanpa formalin, Pada proses pendiaman selama 10 menit berikutnya tahu yang tidak mengandung formalin ini menjadi putih. Sedangkan kertas tisu pada tahu yang mengandung formalin tetap merah muda
Sample yang lain adalah pentol bakso , yang kebetulan mengandung boraks akan terlihat atau menghasilkan warna ungu pudar bila dicampurkan ekstrak kulit buah Naga. Sementara pentol bakso yang tidak mengandung boraks warnanya tetap merah muda .
Sementara teh yang banyak di jual di warung yang tidak mengandung boraks ketika dicampurkan ekstrak kulit buah Naga akan menjadi merah muda. Sedangkan the yang mengandung boraks menjadi coklat . "Kita prihatin dengan budaya makan masyarakat yang asal di makan saja tanpa mempertimbangkan dampak kesehatan.Padahal cara deteksi ini murah meriah dan bisa dilakukan semua orang. Bahannya pun adalah sesuatu yg sudah dianggap sampah. Hrapan kami agar masyarakat luas semakin sadar akan kesehatan di masa akan datang", jelas Fatin yang di amini ke dua rekannya yaitu Anisatul Qusniyah dan Muawanatul Ummah kepada wartawan Kamis (23/05).
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Hidayatus Salam, Misbahul Abidin menyambut gembira atas temuan siswanya yang memberikan pencerahan akan kesehatan dimasyarakat akan makanan yang mengandung borak dan formalin.
"Kami bangga dan sangat mendukung temuan ini ,"tegasnya.(sho)


Share this post :

Posting Komentar

 
Support : coba ku banyangkan | gresik-satu template | gresik-satu template
Copyright © 2011. gresik-satu - Oke 86
Perubah Template Oleh gresik-satu.blogspot.com Publikasi oleh gresik-satu.blogspot.com
Kekuatan oleh gresiksatu