Buktinya, Tim Labfor Mabes Polri Cabang Surabaya yang beranggotakan 4 polisi yang dipimpin AKBP Sudiharyono itu, telah melakukan pengambilan sampling serta olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Muhammad Nur Hifayat SIK, M.Si seusai mendampingi tim Labfor Mabes Polri Cabang Surabaya membenarkan hal tersebut..
Dijelaskan, tim memeriksa di tabung besar mirip tabung yang pernah mengalami kebakaran beberapa bulan lalu.
Terkait peristiwa tersebut, data sementara yang sudah berhasil dihimpun Polres Gresik yakni ketiga pekerja yang tewas, melakukan pekerjaan pengelasan preheater. Namun, masih ada sisa minyak yang mengendap di bawah. Agar minyak tidak beku, kata Kasat AKP Muhammad Nur Hidayat, diberi gas Nitrogen ke bawah.
"Nitrogen itu disedot ulang. Kami menduga belum selesai menyedot nitrogen sudah ada aktifitas pengelasan. Akibatnya, terjadi tersebut," ungkapnya.
Ditambahkan, tabung heater tersebut sangat rentan. Sehingga, mereka yang masuk dilarang membawa ponsel. Sebab, getaran sinyal ponsel bisa menyebabkan tabung terbakar dan meledak.
"Kita masuk, dilarang bawa ponsel,"tuturnya.
Hanya saja, Polres Gresik belum menetapkan tersangka dan penyebab kasus tersebut, karena menunggu pemeriksaan saksi korban dan hasil labfor.
Sebaliknya, sambung Kasat Reskrim AKP Muhammad Nur Hidayat mengungkapkan, bahwa, manajemen PT WNI bersikukuh kegiatan yang dilakukan sudah sesuai SOP (standar operasional dan prosedur).
"Kami masih menunggu pihak korban untuk kami mintai keterangan," tukasnya.
Sampai saat ini, lanjut Kasat reskrim Polres Gresik, AKP Muhammad Nur Hidayat, pihaknya memeriksa 1 orang dari manajemen PT. WNI. Kemudian, pihaknya akan memeriksa 5 orang korban yang menjadi korban.
"Menunggu kesiiapan korban setelah pulih sambil menunggu kesimpulan dari Tim Labfor Mabes Polres Cabang Surabaya,"paparnya.(sho)
Posting Komentar