Mulai anak kecil, remaja dan dewasa bercampur baur menorehkan cat di lembaran kain lebar yang sudah ada gambarnya sebagai bahan pembuatan Damar Kurung.
Meskipun tanpa kuas tetapi tangannya dicelupkan ke cat, tetapi mereka tetap menikmati goresan tangan menyesuaikan gambar yang belum ada warnanya.
Diatas kepalanya, ratusan lampion khas Gresik yang bernama Damar Kurung menyinari dalam kegelapan malam agar goresannya tidak keluar dari garis.
Lembaran kain jumbo tersebut akan ditempelkan pada 2 rangka Damar Kurung yang bakal dipajang dalam Festival Kurung.
Yang tampak paling sibuk terlihat Kriswanto AW yang menjadi penanggungjawab Festival Damar Kurung tersebut.
Ternyata, tanggapan sangat positif dari Festival Damar Kurung tersebut. Seperti pengakuan Kabid Pariwisata Dinas Kebdayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Budparpora) Gresik, Nursukartika yang mengaku salut.
"Tanpa ada sokongan dari APBD Gresik, tapi kegiatannya sangat bagus. Coba bandingkan dengan kegiatan lain yang didanai APBD Gresik, tapi acaranya tak begitu bagus,"ujarnya.
Kegiatan Festival Damar Kurung memiliki tujuan untuk melestarikan salah satu warisan budaya yang menjadi ciri khas Gresik (sho)
Posting Komentar