Dia langsung menuju daerah yang paling parah di Desa Sungairujing, kecamatan Sangkapura.Sedikitnya 26 rumah yang rusak.
Untuk meringankan korban, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik membangun posko dan Wabup menyerahkan sejumlah bantuan kepada para korban tanah longsor.
Ada 40 paket sembako serta 25 potong seragam sekolah yang diserahkan pada korban bencana longsor. Selain itu Wabup menyerahkan bantuan uang dari Bank Jatim Gresik sebesar Rp. 3 juta.
"Semoga bencana ini tidak terulang lagi" ungkapnya dihadapan warga setempat.
Pemkab Gresik. Juga mengambil alih seluruh biaya penanganan bencana seperti disampaikan kabag Humas Pemkab Gresik, Agus Setyo Prambudi.
"Rumah yang terkena bencana akan dibantu oleh Pemkab Gresik. Apabila keadaan tidak memungkinkan untuk dibangun kembali karena berbahaya, maka Pemkab Gresik akan merelokasi" ujarnya.
Untuk normalisasi keadaan, beberapa tindakan antisipasi dilakukan oleh Pemkab Gresik. Dinas Kesehatan Gresik dalam hal ini Puskesmas Sangkapura memberikan layanan penuh di Posko bencana. Sedangkan Dinas Pekerjaan Umum Gresik
memberikan penanganan stabilitas fasilitas umum terutama
jalan umum.
"Longsoran yang ada di Desa Deketagung sudah disingkirkan dan digeser ke gunung", kata Agus.
Di Desa Telukjatidawang Kecamatan Tambak terdapat 3 titik longsor. Untuk antisipasi longsor yang lebih parah, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Gresik memasang anyaman bambu dan trucuk.
"Meski di tempat ini tampak terjadi longsor yang parah sampai menutup jalan, namun keadaan ini masih menjadi tanggungan pihak kontraktor pembangunan jalan tersebut," tambahnya.(sho)
Posting Komentar