"Kalau secara nasional kendalanya lahan. Tetapi di Jawa Timur, kendalanya lahan. Infrastruktur dan SDM,"ujarnya.
Ditambahkan, apabila investor memilih Kabupaten Gresik khususnya dan Jawa Timur umumnya untuk investasi cukup benar. Sebab, pemerintah Jawa Timur memberikan kemudahan fasilitas untuk pengurusan perizinan. Apalagi setiap tahun jumlah investasi baik PMDN maupun PMA mengalami peningkatan.
"Dari tahun ke tahun total investasi di Jatim meningkat. Tahun 2012 lalu mencapai Rp133 triliun lebih. Padahal sebelumnya 2011 hanya Rp110 triliun dan di 2010 hanya mencapai Rp83,8 triliun," bebernya.
Ditambahkan, ada 2 investor dari China yang hendak berinvestasi dibidang smelters. Mereka datang ke Pemprov Jatim untuk merealisasikan investasi.
Terkait PT. Cargill Indonesia yang membangun pabrik pengolahan kakao di Gresik, Hari Sasono berharap tumbuhnya industri hilir yang menggunakan bahan baku dari produksi PT. Cargill Indonesia.
"Kita berharap tidak hanya dari PT Cargill Indonesia saja, tetapi kita serap untuk industri hilir di Jawa Timur,"imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Moh Qosim menambahkan, pilihan PT Cargill Indonesia berinvestasi di Gresik cukup tepat. Sebab, saat ini Gresik cukup kondusif baik setabilitas keamanan maupun gejolak tenaga kerjanya.
"Hampir beberapa tahun terakhir gejolak buruh di Gresik tidak ada. Bahkan, upah minimum juga cukup memadai yaitu mencapai Rp1.740.000 perbulan," pungkasnya.(sho)
Posting Komentar