Headlines News :
Home » » 'Bau Busuk' Jika Tarif Pasar Sidomoro Turun

'Bau Busuk' Jika Tarif Pasar Sidomoro Turun

Written By gresik satu on Kamis, 22 November 2012 | Kamis, November 22, 2012

GRESIK-Tabir dibalik sikap mayoritas anggota legislator yang ngotot menolak untuk mengesahkan Ranperda tentang Perubahan Kedua atas Perda Nomor 4 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum, akhirnya mulai sedikit tersingkap.
Syaiful Kirom, mantan Ketua Panitia Khusus (pansus) IV DPRD Gresik yang membahas Ranperda usulan eksekutif tersebut, blak-blakan mengaku ada 'bau busuk' dari eksekutif yang berpoyensi menciptakan keboran pendapatan asli daerah (PAD) Gresik.
"Pernyataan Bupati dalam rapat paripurna sudah jelas,"ujarnya dengan ekspresi serius, Kamis (22/11).
Sekadar diketahui, Bupati Sambari Halim Radianto dalam rapat paripurna mengatakan,bahwa, pihaknya tengah melakukan pendekatan untuk bekerjasama dengan perusahaan raksasa, PT Matahari. Perusahaan Department Store tersebut, sambung Sambari telah mengantongi ijin sejak era Bupati Soewarso.
"Kita diminta menurunkan tarif Pasar Sidomoro melalui Ranperda tentang Restribusi Jasa Umum, tapi Bupati sudah mencoba deal-deal dengan PT Matahari. Kalau kita setuju menurunkan tarif, sama saja dikibuli ,"tandasnya.
Kenapa demikian?. Karena puluhan stand di Pasar Sidomoro Lt II yang saat ini belum laku, masih memiliki nilai tinggi jika dibangun tangga di pintu masuk. Sedangkan faktor yang menyebabkan stand di Lt II Pasar Sidomoro tidak laku karena tangga untuk naik ke lantai 2 berada di belakang pasar. Ironisnya, untuk dapat naik ke lantai 2 harus lewat gang perkampung yang sempit. Realitas tersebut diamati langsung oleh Pansus IV ketika sidak ke Pasar Sidomoro. Sehingga, Pansus IV menyimpulkan ada kesalahan desain sehingga tidak laku meski letaknya strategis.
Saat ini, harga sewa stand lt II dipatok sebesar Rp. 12,5 juta pertahun. Sedangkan eksekutif meminta harga sewa diturunkan menjadi sebesar Rp. 5 juta pertahun.
Sehingga Pansus IV menyarankan agar dibangun tangga di pintu masuk Pasar Sidomoro untuk naik ke Lt. II. Sedangkan konsepnya meniru pengelolaan Darmo Trade Centre (DCT) yang merupakan bekas Pasar Wonokromo Surabaya. Meskipun lantai bawah tetap difungsikan sebagai pasar tradisional, tetapi lantai diatasnya sangat efektif untuk pasar modern.
“Kalau dikerjasamakan dengan PT. Matahari, lalu dibuat konsep seperti DTC, harga sewa stand menjadi mahal. Kita rugi besar karena sebenarnya bisa dikelola sendiri,”tukasnya.
PT. Matahari sendiri memiliki lahan yang berada persis bersebelahan dengan Pasar Sidomoro. Lahannya tersebut di era Bupati Suwarso merupakan Terminal Sidomoro. Kemudian diruislag dengan Terminal Bunder. Lahan dan bangunanya, kini ditempati restoran cepat saji, McDonalds, Hypermart maupun tempat karaoke keluarga, NAV yang berada di perempatan Sentolang Kelurahan Sidomoro.(sho)
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : coba ku banyangkan | gresik-satu template | gresik-satu template
Copyright © 2011. gresik-satu - Oke 86
Perubah Template Oleh gresik-satu.blogspot.com Publikasi oleh gresik-satu.blogspot.com
Kekuatan oleh gresiksatu