Padahal, Komisi A ketika melakukan pembahasan pra Rencana Kerja Anngaran (RKA) APBD 2013 dengan sayuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait maupun ketika rapat kerja untuk pendalaman anggaran dari mitra kerjanya tidak muncul.
Tak pelak, Jumanto selaku Ketua Komisi A mencak-mencak dengan realitas tersebut.
"Apakah Banggar memiliki kewenangan pebuh untuk menambah anggaran tanpa memperhatikan rekomendasi dari hasil pembahasan ditingkat komisi. Apa tidak sebaiknya! Anggaran itu untuk menutupp defisit saja,"ungkapomya.
Dukungan diberikan okeh anggota F-PKB yang juga anggota Banggar, Drs. Chumaidi Ma'un yang meyebutnya sebagai anggaran siluman.
Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) yang diberikan kesempatan untuk klarifikasi dengan bersikukuh sudah ada dalam Kebijakan Umum Anggaran Platform Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS). Tak pelak, susana semakin gaduh karena Komisi A tidak menenukannya.
Kemudian anggta F-PAN, Faqih Usman berusaha mengambil jalan tengah dengan mengajak anggota dewan tak mempersoalkan.
"Hanya Rp. 15 juta kali 18 Kecamatan. Tidak banyak,Lujarnya.
Sebaliknya, Faqih Usman justru sebelumnya menggugat anggaran di Disnaker Gresik sebesar Rp. 5 milyar untuk kredit permodalan bergulir bagi sarjana baru lulus,
Menurut Faqih Usman, seharusnya anggaran tersebut dimasukkan hibah atau bvelanja langsung. Sebab, temuan BPK sudah melarang SKPD mengelola dana bergulir.
Setelah terjadi persebatan sengit, dewan sepakat untuk mempending anggaran tersebut.
Seusai sidang paripurna, Syaikhu anggota dewan dari F-PKNU, Syaikhu menyebut ada mafia anggaran di dewan.
"Karena, kita kalah jumlah jadi tidak bisa apa-apa. Ada mafia anggaran,"ketusnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Gresik Zulfan Hasyim mengaku ketegangan yang terjadi sesuatu yang biasa dalam demokrasi.
"Atau, memang ada yang sengaja mencoba kepemiimpinan saya,"selorohnya.(Sho)
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Posting Komentar