Ketiganya mampu menyisihkan 36 peserta se-Kabupaten Gresik. Sebab, penilaian dari segi vocal, performa dan kwalitas menunjukkan perbedaan yang sangat menyolok dari peserta lainnya. Mereka sangat kompak dan mengusai panggung sehingga mendapat aplus dari para penonton.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah raga (Budparpora) Gresik, Siswadi Aprilianto, bahwa, festival kesenian islami untuk kali pertama di laksanakan. Kendati demikian, antusiasme peserta sangat besar sekali.
“Sehingga kami harus membagi 3 wilayah yaitu wilayah Gresik selatan, Gresik Utara dan Pulau Bawean,”ujarnya.
Untuk masing-masing group, sambung Siswadi, terdiri dari maksimal 15 orang perempuan dengan menggunakan musik aslinya yaitu terbangan.
“Dari jumlah peserta sebanyak 36 group ini, yang masuk grand final sebanyak 9 group. Dan tiga besar pilhan panitian, semuannya berasal dari Pulau Bawean,”ujarnya.
Festival Kesenian Islami 2012, tidak hanya lomba samroh saja. Ada kategori lomba hadrah dan kategori kolaborasi. Hadiah yang diberikan oleh panitia pada finalis yakni piala dan uang pembinaan.
Sementara itu, Wakil Bupati Drs Moh Qosim M.Si dalam sambutannya menyatakan bangga dan kagum melihat penampilan peserta.
“Mereka mampu mengkolabarasi antara syair-syair Islami dengan gerakan yang sesuai dengan irama. Kita patut dan wajib hukumnya untuk mengembangkan dan meningkatkan seni dan budaya Islami,”ujarnya.(sho)
Posting Komentar