Dengan pembentukan strategic holding ini, mempercepat pencapaian visi Perseroan, memperkuat posisi dalam menghadapi perubahan dan persaingan, mengikuti perubahan berkesinambungan dan proses penciptaan nilai perusahaan, mendukung tata kelola perusahaan yang baik, meningkatkan cost leadership yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja Perseroan.
Pembentukan strategic holding menjadi Semen Indonesia, didesain akan menjadi holding Semen Padang, Semen Gresik, dan Semen Tonasa yang akan berperan dalam lingkup kegiatan strategis meliputi bidang: cash management, keuangan & akuntansi, investasi dan capex, marketing, procurement, produksi, ICTMP, HCMP, Litbang, Komunikasi, PKBL & CSR, Legal, Risk Management, dan lainnya.
“Integrasi bisnis melalui Semen Indonesia akan membuat kelompok usaha ini mendapatkan sejumlah keuntungan, diantaranya mudah mengakses pembiayaan. Selain itu, efisiensi juga bisa ditingkatkan karena ada pengaturan pemasaran dan penjualan, pengembangan sumberdaya manusia, manajemen keuangan, manajemen organisasi, perekayasaan, pengadaan barang dan jasa, hingga sistem teknologi informasi secara lebih integral,” jelas Dirut SG, Ir Dwi Soetjipto dalam rilisinya, Rabu (28/11).
Rencana pembentukan Semen Indonesia sebagai strategic holding, sambung Dwi Soetjipto, tidak akan mengabaikan pengelolaan ekuitas merek (brand equity). Semen Indonesia hanya akan jadi perusahaan induk, sedangkan merek-merek yang bermain di pasar tetaplah Semen Gresik, Semen Padang, dan Semen Tonasa.
”Merek-merek itu sudah mempunyai kekuatan yang sangat kuat di pasar dengan karakteristiknya masing-masing. Kekuatan merek itu yang justru akan semakin memperkuat fondasi pasar bagi BUMN persemenan,.”tandasnya.(sho)
Posting Komentar