"Sudah dapat dicairkan uang reses. Saya langsung membuat kegiatan reses,"ujar anggota F-PKB, Dra Hj. Wafiroh Ma'sum, MM di ruang F-PKB, Jum’at (7/12).
Kendati sudah ada anggota dewan yang mencairkan uang reses sebesar Rp. 17,5 juta perorang setelah ada kenaikan dalam P-APBD 2012, kenyataanya tidak seluruh anggota dewan dapat mengambil fresh money di Sekretariat DPRD (sekwan) Gresik. Sebab, keterbatasan dana yang tersedia karena penyerapan anggaran dewan yang sangat besar menjelang tutup tahun anggaran 2012.
Selain itu, padatnya kegiatan anggota dewan maupun eksekutif yang menyebabkan terganggunya pencairan anggaran oleh Sekwan ke Pemkab Gresik.
Alhasil, pencairannya dana reses yang terbatas disiasati melalui 2 gelombang sesuai urutan penyetoran kelengkapan berkas reses pada bulan Agustus lalu ke sekretariat dewan. Sehingga, mereka yang sudah terlebih dulu menyetorkan berkas laporan resesnya, masuk ke gelombang pertama.
Imbasnya, anggota dewan yang pencairannya masuk gelombang 2 harus menggunakan uang pribadi dulu dalam melaksanakan reses. Kemudian, bukti-bukti pelaksanaan reses ditukarkan uang tunai ke sekretariat DPRD Gresik.
Sesuai jadwal yang disusun oleh DPRD Gresik, setelah melaksanakan bintek di Makassar mulai Senin (3/12) sampai Rabu (5/12), kemudian dilanjutkan dengan kegiatan reses mulai Kamis (6/12) hingga Minggu (9/12).
Sementara itu, Ketua DPRD Gresik Zulfan Hasyim membenarkan keterlambatan pencairan anggaran reses tersebut.
"Pejabat terkait yang menandatangi pencaiaran, banyak kegiatan. Jadi, pencairan agak terlambat. Tapi, saya sudah kawal ke DPPKAD. Alhamdulillah sudah bisa dicairkan,"ungkapnya.
Masalah pencairan uang reses, sambung Zulfan Hasyim, secara teknis ada di Sekretariat DPRD Gresik.(sho)
Posting Komentar