Buktinya setelah menjalani pemanggilan BK terkait kasus tersebut, Rabu (2/1), politisi asal Bawean itu hanya diberikan teguran lisan.
Pemanggilan terhadap Akhwan untuk disidang oleh BK berlangsung pada pukul 14.00 WIB di ruang rapat komisi A DPRD Gresik. Tampak hadir, anggota BK yakni Hj. Wafiroh Ma’sum, Mustofa, H. Asya’ari dan Syaikhu. Sedangkan anggota BK dari F-Partai Demokrat (F-PD) Akhnan yang notabene rekanan sesama angota fraksi dengan Akhwan tak tampak.
Dalam pertemuan itu, BK yang membawa kliping berbagai pemberitaan di media mengklarifikasi temuan mobil Akhwan yang kedapatan ganti pelat pada pertengahan Desember silam. Akhwan beralasan jika penggantian pelat itu bukan dilakukan dirinya. Pasalnya, saat kejadian berlangsung, dia sedang mengikuti kunker.
Yang menarik, Akhwan usai diadliki BK kepada wartawan menyatakan, bahwa, dirinya berharap pemanggilan tesrebut bukan yang pertama dan yang terakhir oleh BK. Sebab versi Akhwan, baru kali ini BK DPRD Gresik melakukan agenda seperti ini.
”Terus terang, saya sangat mengapresiasi. Sehingga, keberadaan BK itu ada,” katanya.
Apalagi, kata Akhwan, kasus pergantian pelat tidak hanya terjadi pada dirinya. Bahkan, dia mengklaim jika praktik serupa juga banyak dilakukan anggota dewan yang lain.
”Bahkan, lebih parah dari yang saya alami ini,” katanya.
Sekadar diketahui, kasus pelat Aspal mobdin milik Akhwan terjadi 18 Desember lalu. Waktu itu, mobdin dengan nopol W-712 -AP sedang parkir atau berada di sebuah perkantoran di Jalan Pahlawan. Semestinya, mobdin Daihatsu Terios tersebut berpelat merah. Ternyata, berganti pelat hitam dengan nopol yang sama. Selain itu, si pemakai bukan anggota dewan bersangkutan.(sho)
Posting Komentar