Kocok Ulang Dewan Kurang Direspon

GRESIK-Kocok ulang alat kelengkapan dewan yang ditawarkan oleh pimpinan DPRD Gresik, ternyata kurang mendapat respon dari fraksi-fraksi. Buktinya, surat yang masuk melalui sekretariat DPRD Gresik baru berasal dari 3 fraksi. Padahal, jumlah fraksi di DPRD Gresik ada 8 fraksi."Baru fraksi PKB, PKNU dan F-PDIP yang mengirim surat (respon kocok ulang) ke pimpinan dewan,"ungkap Sekretaris DPRD Gresik (Sekwan), Harry Soerjono, SE MM akhir pekan lalu.
Sesuai jadwal DPRD Gresik, sambung mantan Kabag Perlengkapan Pemkab Gresik tersebut, Senin (8/1) berlangsung rapat badan musyawarah (Banmus) DPRD Gresik untuk menyusun agenda kegiatan dewan. Termasuk, membahas tawaran kocok ulang alat kelengkapan yang ditawarkan oleh pimpinan dewan.
Sekadar menginggatkan, beberapa fraksi di DPRD Gresik pernah ngotot dilakukan kocok ulang alat kelengkapan dewan pada pertengahan tahun lalu. Terjadi silang pendapat karena versi pimpinan dewan bahwa kocok ulang alat kelengkapan dewan dilakukan pada tahun awal anggaran. Disamping itu, aturannya kocok ulang dapat dilakukan minimal 2,5 tahun.
Namun, perwakilan fraksi ngotot dengan menerjemahkan bahwa, kocok ulang alat kelengkapan dewan dapat dilakukan pada tahun anggaran. Karena tekanan politik begitu kuat, akhirnya kocok ulang tetap dilaksanakan.
Hasilnya, tidak ada perubahan ketika pemilihan Ketua Komisi C dan Komisi D. Tetapi, pada pemilihan Ketua Komisi A dan Komisi B terjadi deadlock. Selain itu, terjadi kesalahan dalam surat permohonan kocok ulang yang dikirim fraksi pada pimpinan dewan. Akhirnya rapat paripurna internal DPRD Gresik menyepakati kocok ulang alat kelengkapan ditunda sampai batas waktu yang tak ditentukan.
Sementara itu, Ketua Komisi D Drs. Chumaidi Ma'un membenarkan ada tawaran kocok ulang alat kelengkapan dewan tersebut. Termasuk fraksinya yakni F-PKB mengirim surat untuk kocok ulang alat kelengkapan dewan tersebut.(sho)