Sebab, selain pengusaha mengaku menderita kerugian dengan kesewenang-wenangan Pemkab Gresik, juga penutupan paksa Yellow Fish tanpa dasar yang jelas.
Untuk itu, jalur politis untuk mencari keadilan ditempuh pengusaha karaoke keluarga Yellow Fish dengan wadhul ke Komisi A DPRD Gresik.
"Kalau kita dianggap tidak memiliki ijin, seharusnya tidak ditutup paksa. Tetapi diminta melengkapi ijin. Kita juga sudah mengajukan ijin hampir setahun lalu, tetapi Pemkab Gresik masih memproses tanpa ada kejelasan penyelesaiannya,"ujar Hoky Trinova Rahmanto dengan ekspresi serius, Selasa (13/2).
Ditambahkannya, RHU Karaoke Yellow Fish tidak menyediakan minuman keras (miras). Sehingga, pihaknya sangat keberatan dengan penutupan paksa karaoke keluarga yang berada di Jl. Kalimantan No. 145 Perumahan Gresik Kota Baru (GKB) Desa Yosowilangun Kecamatan Manyar tersebut.
Hoky juga meminta dewan serius menindaklanjuti pengaduannya. Sehingga, dia selalu aktif ke gedung dewan untuk memastikan pihaknya dipanggil Komisi A melakukan hearing.
"Katanya notulen Komisi A, ada jadwal kosong pada 18-19 Maret ini. Saya tunggu undangan untuk hearing,"tandasnya.
Jika DPRD Gresik tidak aspiratif, sambung Hoky, maka permasalahan akan diadukan ke DPRD Provinsi Jatim maupun DPR RI.(sho)
Posting Komentar