Dewan Diminta Desak Pemerintah Berantas Miras dan Asusila Di Driyorejo

GRESIK- Kalangan dewan diminta untuk mendeak pemerintah agar memberantas peredaran minuman keras, perjudian dan tindak asusila di Kecamatan Driyorejo, membuat masyarakat disana resah serta merusak moralitas generasi muda. Utamanya, praktek tersebut marak di Kota Baru Driyorejo (KBD).
"Kita mengamankan sekitar 450 KTP dari orang berbuat asusila di Kota Baru Driyorejo,"ujar Ustad Ifin bersama perwakilan dari Hizbut Tahrir Kabupatern Gresik dalam audiensi dengan Ketua Komisi D, Chumaidi Ma'un terkait unjukras HTI menolak pengesahan RUU Ormas, Rabu (10/04) di gedung dewan.
Menurutnya, elemen ormas di Kecamatan Driyorejo, termasuk bersama GP Ansor disana sudah kompak dalam memerangi kemaksiatan. Namun, pemerintah dianggap kurang serius untuk memberantasnya.
"Semestinya, pemerintah yang harus melakukan pemberantasan itu. Tapi, demi kemaslahatan, kami juga membantu,"tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, Chumaidi Maun mengakui peredaran miras, maupun asusila masih marak di Kbupaten Gresik. Bahkan menjamur warung pangkon hingga warung kelon. Termasuk diwilayah Kecamatan Manyar.
Namun, pemerintah juga melakukan langkah meminimalisr miras dan asusila. Dicontohkan, sikap menutup tempat karaoke yang tak berijin.
"Kita juga berterima kasih dengan peran serta aktif masyarakat,"tandasnya.
Sebelumnya, perwakilan PAC GP Ansor Driyorejo dengan didukung elemen masyarakat membuat pernyataan sikap yang berisi mosi tak percaya dan menuntut kepada Kapolres Gresik untuk memutasi Kompol Supandi sebab terkesan membiarkan tindakan kejahatan berkeliaran di Driyorejo.
Mereka datang ke Mapolres Gresik untuk menyerahkan surat pernyataan sikap sekaligus audiensi.
Dalam pernyataan sikap tersebut juga ditegaskan apabila tuntutan tidak ditindaklanjuti selama 7x24 jam, maka akan unjuk rasa sampai tuntutan terpenuhi.
Sedangkan Wakapolres Gresik, Kompol Kholilur Rochman yang menerima. surat pernyataan sikap dari PAC GP Ansor Driyorejo mengatakan,bahwa, pihaknya telah serius memberantas perdaran miras, premanisme, asusila maupun perjudian di Kabupaten Gresik.
Dicontohkan, melalui operasi pekat pada akhir bulan Maret, sehingga berhasil disita ribuan botol berbagai merek miras. Kendati demikian, pihaknya mengapresiasi kepedulian dan peran serta masyarakat dalam meberantas peredaran miras, asusila, perjudian, premanisme dan narkoba. (sho)