Dalam laporannya, LSM Sakti Gresik mengungkap, bahwa, anggaran program pemeliharaan prasarana dan fasilitas Lalu Lintas Anggutan Jalan (LLAJ) sebelumnya hanya sebesar Rp 66.200.000,-. Dalam perubahan APBD (P-APBD) Gresik tahun 2011 dinaikkan menjadi sebesar Rp 353.699.250. Temuan LSM Sakti ada dugaan penyimpangan dalam realisasi.
"Temuan kami masih banyak fasilitas lalu lintas tidak berfungsi dan tidak ada perawatan. Karena itu, temuan kami indikasi penyimpangannya cukup kuat," ujar Koordinator LSM Sakti Gresik, Al Ushudy dengan nada serius, Rabu (05/06).
Dicontohkan, isyarat lampu lalu lintas di pertigaan Sukomulyo, Kecamatan Manyar, Jalan Veteran Kecamatan Kebomas, serta di perlimaan Jalan Usman Sadar tidak berfungsi. Bahkan, marka jalan di jalur-jalur utama juga tidak ada perbaikan.
"Terus kalau tidak ada pemeliharaan dikemanakan dananya?. Ini dugaan kami dana tersebut tidak direalisasikan. Namun, dipakai untuk kepentingan oknum Dishub Gresik," paparnya.
Dengan berbagai fakta tersebut, mantan pengurus PC PMII Gresik itu mendesak penyidik Kejari turun tangan menyidik program pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ di SKPD pimpinan Achmad Nuruddin tersebut. Karena cukup merugikan pengguna jalan. Sebab, tidak adanya pemeliharaan isyarat lampu lalu lintas, kerap terjadi kecelakaan.
Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Gresik, Bambang Utoyo SH kepada wartawan mengatakan, bahwa, pihaknya bakal menindaklanjuti laporan tersebut. Namun. Pihaknya mengaku belum menerima laporan itu.
"Kalau sudah diterima, langkah pertama mempelajarinya. Selanjutnya meminta Sie Pidana Khusus untuk menindaklanjutinya," janji pejabat yang dua bulan lagi pensiun itu.(sho)
Posting Komentar