Mengaku Sekomplotan Dengan Pelaku Rampok Di Lamongan

GRESIK-Dihadapan petugas, kedua tersangka yakni Yulianto (35) warga Desa Argosuko Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang dan Slamet Mulyono (24) warga Dukuh Ketintang Desa Pajaran Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang mengakaui kalau mereka adalah anggota dari komplotan Supriyadi alias Heni (31) dan M Khoirul alias Kancil (25) yang ditembak mati oleh jajaran Sat Reskrim Lamongan karena kasus perampokan dengan melukai korbannya di Kecamatan Mantub, Lamongan.
Anggota komplotan mereka yang lain yakni Zainuddin, (22) Dwi Susilo (26), keduanya berasal dari Sambikerep, Surabaya dan seorang lagi Aries Mulyadi, (31) warga Tandes Surabaya. Ketiganya ditangkap di Surabaya dan dihadiahi timah panas di masing-masing kakinya karena berusaha melawan ketika hendak ditangkap petugas.
"Ketika melakukan aksi di Lamongan, saya tidak ikut. Kita dalam melakukan aksi ada 9 orang,"ujar Slamet Yulianto dengan menahan sakit yang belum sembuh setelah kaki kirinya tertembus timah panas petugas di Mapolres Gresik, Selasa (04/06).
Namun, dia mengaku ikut dalam perampokan yang berhasil menggasak sepeda motor dan uang tunai di Balongpanggang. Hanya saja, dia tidak tahu pasti tepatnya tempat aksi perampokan di Balongpanggang.
"Pokoknya diajak beraksi. Saya tak mengenal daerahnya,"imbuh buruh tani yang mengaku memiliki 1 anak tersebut.
Hasil pembagian rampokan dari komplotannya, kata Yulianto digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sedangkan Slamet Mulyono yang mengaku duda beranak 1, memanfaatkan uang hasil aksi kejahatan untuk foya-foya.
"Saya hanya dapat bagian Rp. 400 Ribu,"ujarnya.
Ditambahkan, hasil rampokan ada yang berperan sebagai otak perampokan maupun penjual hasil kejahatan. Dia hanya menerima bagian saja.(sho)