Dinas Pendidian Salah Hitung, Bantuan Unas Dikurangi

GRESIK-Dana bantuan Ujian Nasional (Unas) dari Pemkab Gresik yang molor, baru turun di bulan Agustus ini meski Unas sudah berlangsung pada April lalu.
"Dana bantuan untuk Unas baru cair bulan ini. Padahal siswanya sudah lulus,"ujar salah satu guru kepada awak media, Selasa (20/08).
Realitas ini semakin memperparah carut marut di dunia pendidikan di era rezim Sambari-Qosim yang sudah menginjak 3 tahun berkuasa di Gresik . Bahkan, terjadi degradasi pelayanan publik dibanding rezim sebelumnya. Sebab,rezim pemerintah sebelumnya selalu mencairkan bantuan Unas 2 minggu sebelum pelaksnaan Unas.
"Kalau dulu, bantuan Unas selalu cair 2 minggu sebelum pelaksanaan unas," katanya
Lebih celaka lagi, nominal bantuan yang diberikan oleh Pemkab Gresik juga mengalami pengurangan sebesar Rp 2 ribu persiswa dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 50 ribu persiswa. Sebab, pada tahun ini hanya Rp 48 ribu.
"Kalau tahun sebelumnya jumlahnya Rp 50 ribu persiswa, kini hanya dapat Rp 48 ribu persiswa, ini ada apa? Jelas ada yang tidak beres,"keluhnya.
Semntara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisik) Gresik Nadlif kepada awak media mengaku molornya bantuan Unas karena banyaknya kesalahan di lembaga-lembaga pendidikan yang ada di kepulauan. Antara lain kekeliruan penulisan nama sekolah, kop surat dan stempel yang semestinya harus sama dengan data milik Pemerintah.
"Turunnya lama karena banyak kesalahan terjadi, antara lain penulisan nama lembaga, kop surat dan stempel. Khususnya sekolah yang ada di pulau bawean," jelasnya.
Soal nominal yang turun, Nadlif menjelaskan, pada saat itu pihaknya menganggarkan anggaran sekitar 425 juta dalam APBD Gresik Tahun 2013 atau sama nominalnya dengan APBD 2012. Kenyataanya, jumlah siswa SMA yang mengikuti Unas tahun 2013 bertambah.
"Memang kami kemarin menganggarkan tetap, sedangkan jumlah siswanya pada tahun ini bertambah, maka dari itu kami melakukan pengurangan,"tandasnya.(sho)