"Kami menyiapkan operasi perbantuan ke polisi sebanyak 7.500 pasukan yang standby. Apabila dibutuhkan kapan saja, siap diluncurkan,"ujar Pangdam V Brawijaya, Mayjend TNI R Ediwan Prabowo dalam kunjungan kerja untuk mempelajari dan inventarisasi ulang obyek-obyek vital di Gresik, Selasa (20/08).
Ditambahkannya, sebanyak 20.000 pasukan cadangan juga disiapkan untuk melakukan pantauan pengamanan secara inteljen.
"Pasukan kita sampai Koramil dan Kodim. Ada sekitar 20.000 pasukan cadangan untuk melakukan pantauan keamanan secara inteljen. Setiap hari sudah melakukan pengawasan, wilayah mana yang rawan dan perlu diamanakan ,"imbuhnya.
Pangdam V Brawijaya, Mayjend TNI R Ediwan Prabowo mengaku ada beberapa obyek vital secara militer yang harus diamanakan. Seperti pusat pembangkit listrik ataupun pusat-pusat telekomunikasi.
"Di Gresik, kami menginventarisi kembali obyek vital yang harus diamankan. Tetapi, obyek vital secara ekonomi, kami masih inventarisir dan pelajari kembali,"tegasnya.
Dijelaskan, obyek vital dalam pemahamannya merupakan obyek yang secara ekonomi akan mempengaruhi secara nasional apabila terjadi gangguan.
Harus diakui, banyak industri yang berdiri di Kabupaten Gresik apabila terjadi ganggan maka berdamoak pada perekonomian nasional.
Bukan hanya perusahaan berbentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk perusahaan swasta seperti PT. Wilmar Nabati Indonesia (WNI). Sebab, perusahaan tersebut selain memproduksi minyak goreng, juga memproduksi biosolar, pupuk maupun tepung.(sho)
Posting Komentar