GRESIK-Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik langsung menebar ancaman pada operator kapal yakni PT. Pelayaran Inti Sakti Makmur (PISM) yakni bakal mencabut ijin operasionalnya. Sebab, Kapal Ekspress Bahari 1C dianggap melakukan aksi serobot.
"Kalau Ekspress Bahari tetap arogan, kita akan cabut ijin opersionalnya. Jangan main serobot. Kita akan evaluasi,"tegas Kadishub Achmad Nuruddin dengan nada dongkol, Rabu (6/2).
Menurutnya, jadwal pelayaran sudah diatur oleh Pemkab Gresik. Bahkan, seluruh pihak telah menerima salinan jadwal tersebut. Termasuk dari Kantor Kantor Kesahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Gresik.
Tujuan pemkab Gresik mengatur jadwal pelayaran agar tidak hanya satu kapal yang melayani jalur Gresik-Bawean. Selain itu, penumpang terhindar dari praktek percalonan serta ada kepastian jadwal penyeberangan kapal.
Lantas, siapa pihak yang bertanggungjawab atas saling serobot kapal tujuan Bawean tersebut?.
"Yang memberi ijin berlayar bagi kapal yakni Kantor Kesahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Gresik,"tandasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Gresik, Abdul Aziz mengakui semestinya jadwal keberangkatan kapal adalah Tungkal Samudera 01, Namun, pihak operator yakni PT. Pelayaran Inti Sakti Makmur terlanjur menjual tiket sekitar 250 lembar.
"Sebenarnya, kami dapat melarang berlayar Ekpress Bahari dengan tidak mengeluarkan ijin berlayar. Daripada terjadi persoalan lebih parah dilapangan, karena masyarakat tidak tahu menahu, sehingga kami membuat kebijakan dengan mengijinkan kapal Ekspress Bahari dan Tungkal Samudera sama-sama berlayar ke pulau Bawean,"ujarnya.
Untuk pelayaran berikutnya, janji Abdul Aziz, pihaknya tidak mengijinkan kalau tidak sesuai dengan jadwal yang ditetapkan Pemkab Gresik.
Diakui, sempat terjadi perdebatan yang alot dalam rapat. Sebab, EB ngotot akan kembali berlayar ke Gresik setelah menurunkan penumpang dari Bawean. Apabila tidak diijinkan, maka penumpang yang terlanjur membeli tiket akan diterlantarkan. Begitu juga pihak TS 01 yang ngotot minta haknya sesuai jadwal. Akhirnya, dipilih jalan tengah, kedua kapal berlayar. Tetapi, TS 01 diberi dispensasi setelah menurunkan penumpang, diperbolehkan mengangkut penumpang tujuan Gresik.
"Ekspress Bahari, harus sandar di pelabuhan Bawean sampai Jum'at (8/2) untuk kembali ke Gresik,"pungkasnya.
Kebijakan tersebut diambil setelah pihak MV Tungkal Samudera 01 bersedia mengalah untuk menang.(sho)
Dishub Gertak Bakal Cabut Operasional Kapal EB
Written By gresik satu on Rabu, 06 Februari 2013 | Rabu, Februari 06, 2013
Label:
pemerintahan,
peristiwa
Posting Komentar