Dalam dakwaanya, JPU Munarwi SH menerangkan, bahwa, pada bulan November 2010 sekitar pukul 08.00 WIB bertempat diruang tamu rumah sebut saja Melati yang masih berumur 15 tahun dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak melakukan persetubuhan.
Waktu itu, terdakwa yang juga masih dibawah umur, menelpon Melati agar main ke rumahnya. Sebagai kekasih, Melati datang ke rumah terdakwa. Setelah sampai, kedua sejoli nonton TV diruang tamu. Jenuh hanya nonton TV, keduanya keluar untuk membeli makan dan kembali lagi ke ruang tamu.
Selanjutnya, terdakwa mengajak Melati korban untuk melakukan hubungan terlarang sambil merayu Melati, Rayuan gombal tersebut membuat Melati mabuk kepayang dan bersedia melakukan hubungan layaknya suami istri. Namun Melati minta syarat kalau hamil, terdakwa harus bertanggungjawab.
Akhirnya terdakwa mencium leher serta bibir Melati sambil memegangi payu dara korban hingga terjadi perbuatan yang hanya boleh dilakukan suami istri tersebut.
Setelah itu, keduanya mengulangi perbuatan tersebut hingga beberapa kali. Terakhir mereka melakukan persetubuhan pada 23 Agustus 2012 sekitar jam 09.00 WIB di tengah gubuk di Desa Gadung Kecamatan Driyorejo.
Alhasil, Melati hamil dan terdakwa tak bersedia tanggungjawab. Akhirnya, persoalan tersebut diselesaikan melalui jalaur hukum.
Dalam dakwaannya, JPU Munarwi SH menjerat dengan pasal 81 ayat (2) UU RI No.23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.
Sidang dengan Majelis hakim yang diketuai Kusno SH akhirnya ditunda minggu depan dengan agenda pemeriksaan saksi.(sho)
Posting Komentar