Buktinya, hampir separuh para wakil rakyat tak hadir dalam rapat paripurna dengan agenda Jawaban Bupati Atas Pemandangan Umum Fraksi Terkait 4 Usulan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) yang berlangsung, Selasa (14/05).
Alhasil, rapat paripurna sempat tertunda selama beberapa jam untuk menunggu anggota dewan agar kourum. Akhirnya, sebanyak 26 dari 50 legislator yang hadir dalam rapat paripurna.
"Sudah kourom. Kalau pengambilan keputusan, ada tata tertibnya sendiri. Rapat ini hanya mendengarkan jawaban,"ujar Wakil Ketua DPRD Gresik, Hadi Kusono seusai memimpin jalannya rapat paripurna.
Dalan rapat tersebut, salah satu jawaban yang ditunggu anggota dewan dari Bupati Sambari Halim Radianto terkait pertanyaan dari beberapa fraksi yang menyoal pembangunan mega proyek Pelabuhan Internasional Kali Mireng di Kecamatan Manyar.
Sebab, proyek prestisius tersebut tanpa melalui konsultasi atau sepengetahuan pimpinan DPRD Gresik. Sehingga, terkesan slintutan.
"Harus minimal dikonsultasikan pada pimpinan. Kita tidak pernah diajak oleh eksekutif untuk membahasnya,"tegas Wakil Ketua DPRD, Susianto.
Sementara itu, Bupati Sambari Halim menjelaskan, bahwa, pihaknya wajib mendatangkan investor sebanyak-banykanya. Sehingga menciptakan lapangan kerja dan berimbas pada kesejahteraan rakyat.
"Juga sudah sesuai dengan tata ruang dan tata laksana. Kami jangan dihambat, nanti dikatakan jadi mandul. Tapi, kami terima kasih atas kritiknya,"tandas ketua DPD Golkar Gresik itu.
Sambari juga mengatakan, bahwa, investor pembangunan pelabuhan Kali Mireng baru mengantongi ijin prinsip dan ijin lokasi.
"Saat ini, baru ijin prinsip dan ijin lokasi untuk dimatangkan,"pungksanya.(sho)
Posting Komentar