Headlines News :
Home » » Haul Jadi Tradisi Pencerahan

Haul Jadi Tradisi Pencerahan

Written By gresik satu on Minggu, 30 September 2012 | Minggu, September 30, 2012



GRESIK-Kegiatan haul, sholawatan dan sejenisnya memliki peran penting dalam kehidupan beragama di Indonesia.  Sebab, hal tersebut termasuk tradisi yang merupakan kegiatan pencerahan sekaligus meneruskan tradisi yang dikembagkan leluhur. Demikian ditegaskan Menteri Percepatan Daerah Tertinggal (PDT) Ir. HA. Helmy Faisal Zaini dalam Haul Akbar Pondok Pesantren (PP) Bumi Aswaja di Desa Wonokerto Kecamatan Dukun, Sabtu (29) malam.
“Salah satu kunci keberhasilan dakwah di Indonesia yakni mengambungkan tradisi yang sudah ada dibingkai dengan tata nilai,”ujarnya.
Dijelaskan, awalnya masyarakat Indonesia adalah animisme. Kemudian, masuk agama Hindu  hingga Agama Islam yang berkembang sangat pesat. Masuknya agama Islam dengan berbagai cara yakni perdagangan, perkawinan maupun dakwah. Seperti dakwah bil Maudhotil Hasanah yang dikembangkan Walisongo.
“Terjadi perdebatan Sunan Kalijaga dengan Sunan Giri terkait model dakwah dengan mengadopsi tradisi yang ada. Misalkan, tradisi wayang.  Sunan Giri tak setuju kalau dakwah menggunakan media wayang karena mirip makhluq ciptaan Tuhan. Selain itu, menyerupai manusia. Kemudian, Sunan Kalijaga mengembangkan wayang yang wajahnya tidak mirip manusia dengan wajah dipencengkan. Misalkan, petruk yang hidungnya dipanjangkan,”urainyua.
Dalam berdakwah, Sunan Kalijaga mengumumkan ke masyarakat yang suka nonton wayang kalau hendak nonton wayang taanpa dipungut biaya. Mereka cukup bayar dengan sekaten atau syahadatan.
“Luar biasa, tradisi yang dikembangkan oleh Walisongo sehingga sekarang penduduk Indonesia menjadi pemeluk agama Islam terbesar di dunia,”tandasnya.
Kegiatan seperti haul ataupun selamatan merupakan kegiatan untuk meneruskan tradisi yang sudah beberapa abad lalu.
Kegiatan dakwah Islam yang dikembangkan oleh Walisongo di Indonesia, sama seperti yang dijalankan oleh Rasulullah Muhammad SWA yakni Islam yang rahmatan lil alamin dengan tujuan menyempurnakan akhlaq manusia. Sebab, Nabi Muhammad SAW diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia.
"Akhlaq menjadi panglima tertinggi dalam Islam. Dengan akhlaq yang baik, kita mampu menghadapi berbagai perubahan jaman maupun menjalankan amanah,”paparnya.
Salah satu contoh kecil akhlaq mulia yakni  perkataan yang baik lebih bagus daripada sodaqoh dengan kata-kata yang menyakitkan.(sho)

Share this post :

Posting Komentar

 
Support : coba ku banyangkan | gresik-satu template | gresik-satu template
Copyright © 2011. gresik-satu - Oke 86
Perubah Template Oleh gresik-satu.blogspot.com Publikasi oleh gresik-satu.blogspot.com
Kekuatan oleh gresiksatu