Ditengah terik matahari, anggota Banser yang sekaligus anggota Pencak Silat Pagar Nusa menunjukkan kebolehannya dalam ketangkasan silat dengan senjata tajam. Ada juga atraksi bambu gila dimana 7 orang Banser yang pontang-panting menahan serangan tenaga dalam. Juga ada seorang anggota Pagar Nusa yang tidur diatas tandu dari 2 bilah bambu, tubuhnya dinjak oleh anggota Banser yang bertubuh kekar.
Tak kalah heboh, atraksi menahan tumpukan batu bata diatas kepala anggota Banser yang dipukul dengan linggis.
Ataupun seorang putri dari PS Pagar Nusa yang tubuhnya tak mempan dengan ledakan petasan sebesar paha orang dewasa yang ditaruh diatas punggungnya.
Namun, atraksi yang paling ditunggu-tunggu yakni aksi sulap dari Banser bernama Mustakim. Sebab, lipatan kertas yang dibuat, setelah dirogoh keluar uang kertas asli dengan nominal Rp. 100 ribu dan Rp. 50.000,-. Tak pelak, uang tunai tersebut menjadi rebutan anggota Banser yang menonton pertunjukan tersebut.
Bahkan, Mustakim memberikan uang tunai tersebut kepada Ketua PC GP Ansor Gresik, M. Faizin dan Bupati Sambari Halim Radianto.
Sementara itu, Bupati Sambari Halim Radianto dalam sambutannya mengatakan,bahwa, GP Ansor sebagai organisasi kepemudaan terbesar di Gesik dibuktikab dengan pelatihan dasar Banser yang telah melaksanakan pendidikan dan latihan dasar (Diklatsar) di wilayah Gresik Utara dan Selatan dengan masing-masing diikuti 400 orang.
" Kepengurusan GP Ansor Gresik dapat menjadi contoh di Indonesia. Dulu, KNPI sebagai wadah seluruh OKP, tapi semakin hari semakin tidak jelas. Untuk itu, Banser sebagai barisan serba guna harus memiliki semangat civil society sehingga ke depan sebagai kader penggerak,"ujarnya.
Ditambahkannya, Banser dapat membantu dalam pengawasan pembangunan sebab Pemkab Gresik sangat memiliki keterbatasan.
" Maka kami perlu bantuan dari Banser untuk melakukan evaluasi. Sehingga Banser memiliki manfaat yang besar bagi NU, umat Islam dan masyarakat,"tandasnya.(sho)
Posting Komentar