Headlines News :
Home » , » Ngaku Wartawan, Peras Kepala sekolah

Ngaku Wartawan, Peras Kepala sekolah

Written By gresik satu on Selasa, 11 Desember 2012 | Selasa, Desember 11, 2012

GRESIK-Sebanyak 5 orang yang mengaku wartawan terbit mingguan diringkus jajaran Polsek Kebomas, Selasa (11/12). Pasalnya, mereka tertangkap tangan setelah dilaporkan Kepala SD Negeri Klangonan Kecamatan kebomas, Nurzum Zubaedah dengan meminta sejumlah uang.
Berdasarkan kartu pers yang dikantongi, kelima oknum wartawan tersebut yakni Sudarsono (Radar Bangsa); Wiyanto (Investigasi Indonesia); Sunardi dan Mulyono (Mingguan Radar Indonesia); Suyono (Mingguan Taruna). Sesuai kartu identitas, kelima pelaku berdomisili di Mojokerto.
Kapolsek Kebomas Kompol Yulianto mengungkapkan, bahwa, kelima oknum wartawan tersebut ditangkap usai menerima uang hasil pemerasan sebesar Rp 4 juta dari tangan korbannya.
"Kami menyergap para pelaku sesaat usai mereka menerima uang dari korban," ungkapnya.
Modusnya, mereka datang secara bersama-sama kepada beberapa kepala sekolah yang kebetulan sedang mengerjakan proyek fisik yang didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN 2012. Kepada calon korbannya, mereka mengungkit-ngungkit kesalahan proyek dengan alasan tak sesuai rencana anggaran dan biaya (RAB) atau bestek.
Ujung-ujungnya, para pelaku mulai menawarkan beragam cara agar borok yang mereka temukan tak sampai diekspose ke media mereka. Salah satu cara adalah dengan meminta sejumlah uang.
Sebelum melakukan penyergapan, sambung Kapolsek Kebomas, , pihaknya lebih dulu dikontak oleh Kepala UPTD Dispendik Kecamatan Kebomas, Nuryadi kalau ada oknum wartawan yang melakukan pemerasan. Kemudian, strategi dirancang untuk meringkus para pemeras.
"Pas bendahara sekolah menyerahkan uang, kami dan petugas lantas bergegas masuk ke ruangan dan menangkap para pelaku beserta barang bukti uang yang baru mereka terima," ungkap Nuryadi yang ikut "menggrebek" para pemeras.
Menurutnya, aksi pemerasan serupa tidak hanya sekali terjadi di wilayahnya. Misalnya, pada 4 Desember lalu, aksi hampir sama terjadi di SD Negeri Kedanyang. "Pelakunya juga orang-orang yang ditangkap polisi ini (kemarin, red). Bedanya hanya jumlah uangnya,”imbuh Nuryadi.
Dalam aksinya di SDN Klangonan, pelaku memeras korbannya senilai Rp 4 juta. Sementara di SDN Kedanyang, mereka "hanya" dapat Rp 2,5 juta dari ketua komite sekolah bernama Miskan.
"Saya dan kepala sekolah terpaksa memberi mereka karena kami tidak ingin ribet," tutur Miskan didampingi Kepala SDN Kedanyang Takim yang ikut dipanggil petugas untuk penyidikan kasus pemerasan yang dilakukan para oknum wartawan tersebut.(sho)
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : coba ku banyangkan | gresik-satu template | gresik-satu template
Copyright © 2011. gresik-satu - Oke 86
Perubah Template Oleh gresik-satu.blogspot.com Publikasi oleh gresik-satu.blogspot.com
Kekuatan oleh gresiksatu