GRESIk-Menjelang pergantian tahun, pembuat terompet mulai kebanjiran pembeli. Seperti pembuat terompet di Desa Randuagung Kecamatan Kebomas yang memproduksi lebih banyak terompet karena banyak pesanan.
Seperti penuturan Parso (43) warga Desa Randuagung Kecamatan Kebomas yang sudah menekuni kerajinan membuat terompet jenis klasik, sukun maupun naga sejak enam tahun yang lalu. Dia mengaku kewalahan melayani order terompet sejak bulan lalu.
“Saya memproduksi lebih banyak jumlahnya sejak sebulan lalu karena kebanjiran pembeli,”ujarnya kepada wartawan, Jum’at (28/12).
Dijelaskan, pengerajin yang memulai usahanya sejak 6 tahun silam tersebut menyatakan, bahwa, ada kalanya usahanya seret. Seperti tahun lalu, produksinya banyak yang tak laku karena hujan deras.
“Selain hujan, kita juga kalah bersaing dengan produksi pabrik terompet,”ujarnya.
Namun, pesanan yang diterima pada tahun ini lebih besar sehingga dia merasa tenang. Apalagi, dirinya dibantu oleh salah satu anaknya untuk memenuhi pesanan tersebut.
“Saya lebih tenang karena sembilan puluh persen sudah diambil oleh pemesan. Alhamdulillah, pemesannya lebih banyak daripada tahun yang lalu,”ungkapnya dengan roman girang.
Tahun ini, Parso mengaku sudah memproduksi 4.000 terompet/mulai terompet klasik yang dijual dengan harga Rp. 5.000,- hingga terompet modifikasi seperti terompet naga dan terompet sukun yang dijual seharga Rp. 10.000,- perbiji.
Parso mengaku tertarik menekuni kerjainan terompet karena bahan baku yang di perlukan relatif mudah dan murah. Mulai dari kertas karton, plastik warna warni serta lem dan gunting.
“Semoga pada saat malam pergantian tahun baru, tidak hujan seperti pada tahun. Supaya terompetnya bisa habis terjual,”harapnya. (Ang)
Pengerajin Terompet Kebanjiran Pesanan
Written By gresik satu on Jumat, 28 Desember 2012 | Jumat, Desember 28, 2012
Label:
bisnis
Posting Komentar