Demo Kubu Massa Pro dan Kontra Bangun Stadion Lengis

GRESIK-Aksi penolakan pembangunan stadion di Gunung Lengis yang konsisten disuarakan oleh berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)dan mahasiswa dengan mendirikan tenda keprihatinan di depan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Gresik, membuat gerah massa yang pro pembangunan stadion. Tak pelak, ada 2 aksi unjuk rasa yang kontradiktif berlangsung di tempat
yang berbeda, Kamis (17/1).
Sekitar 50 orang pro stadion yang mengatasnamakan Gerakan Masyarakat
Peduli Olah Raga (Gempor) demo di gedung DPRD Gresik, kemarin. Mereka mengklaim berasal dari Persatuan Guru Olahraga (PGO), Komunitas OlahRaga Gresik, Ultras Gresik, Pemuda Pancasila Gresik dan Pengcab PSSI Gresik.
Massa Gempor datang sekitar pukul 10.00 WIB dan melakukan orasi di depan kantor DPRD Gresik yang intinya mendukung pembangunan stadion. Selain itu, mereka membagikan selebaran kepada pengguna jalan yang berisi 4 hal yakni perencanaan pembangunan stadion sudah diputuskan dan disetujui DPRD.
Selain itu, Gresik sebagai kota industri yang dapat menunjang keberadaan stadion, pembangunan stadion program pemkab dan sudah dianggarkan tersendiri tidak mengganggu anggaran program lain. Menurut mereka, Gresik perlu stadion sepakbola sendiri karena banyak bibit lokal yang berkualitas.
"Kami minta pembangunan stadion dilanjutkan. Karena itu program tetap dan sudah disepakati dewan," ujar Syamsul Arifin, koordinator aksi dalam orasinya.
Karena mayoritas pimpinan DPRD Gresik sedang mengikuti kegiatan konsultasi ke Jakarta bersama Panitia Khusus (Pansus) Kode Etik dan Tata Beracara, maka pengunjukrasa ditemui oleh Ketua Komisi D DPRD Gresik, Chumaidi Ma'un .
Politisi dari PKB tersebut dihadapan massa mengatakan,bahwa,pembangunan stadion sudah disepakati. Hanya pihaknya sebagai wakil rakyat berhak mengawasinya.
"Pembangunan stadion sudah dianggarkan. Karenanya perlu waktu untuk mewujudkan pembangunan tersebut. Kita perlu mengawasi," katanya.
Ditempat terpisah, massa dari LSM Forkot, MGPK, Pudak, Sebumi dan mahasiswa yang tergabung dalam PMII Cabang Gresik denganmengatsnamakan Aliansi Solidaritas Lengis (ASL) dalam dua hari berturut-turut melakukan aksi penolakan stadion di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan kantor Bupati Gresik yang terletak di Jalan Raya Wahidin Sudirohusodo.
Pasalnya, mereka ditolak oleh Bupati, DPRD dan DPU untuk melakukan dialog yang ditawarkan. Massa melakukan longmarch dari tenda keprihatinan yang didirikan di depan DPU Gresik sambil memblokir jalur Gresik-Lamongan, hingga terjadi macet hingga ratusan meter.
Sesampainya di depan kantor Bupati, massa melakukan orasi bergantianserta membagi-bagikan selebaran.
"Kami akan menunggu sampai bupati bersikap," ujar, koordinator aksi Al Ushudy dengan nada tinggi.(sho)