Tak heran berbagai masukan maupun sambatan disampaikan secara terbuka dalam sesi tanya jawab tersebut. Seperti Kepala Desa Sukorejo Kecamatan Kebomas, Fatkhul Rahman yang wadhul gaji antara Kades dan Lurah sangat njomplang. Bahkan, gaji yang diterima masih dibawah upah minimun kabupaten (UMK).
'Kami hanya menerima gaji Rp. 1.300.000,- yang masih lebih rendah dibandingkan UMK untuk buruh outsourcing. Bayaran juga diterima setiap 3 bulan sekali. Tapi, kami arif tak pernah demo,"ujarnya.
Ditambahkan Fatkhur Rahman, teman-temannya yang tergabung dalam PARADE NUSANTAR ke Jakarta agar ada perbaikan gaji yang diterima.
Disamping itu, Fatkhur Rahman memberi masukan agat jumlah personil polisi di Polsek Kebomas ditambah lagi.
"Kami juga menjalin komunikasi dengan Danramil,"paparnya.
Keluh kesah juga dilontarkan salah seorang ketua RT bernama Bashori yang mengaku teman pramuka Bupati Sambari Halim Radianto.
"Kita semestinya dapat bingkisan karena kita sebagai ketua RT tidak pernah dapat apa-apa,"ujarnya.
Wakil Bupati Drsm H. Moh Qosim, M.Si diminta Bupati Sambari Halim untuk menjawab pertanyaan tersebut tidak memberikan jawaban yang konkrit terkait gaji Kades yang lebih rendah dari buruh dengan patokan UMK.
"Masukan yang bagus. Kalau bingkisan untuk Ketua RT, telah disiapkan tahun 2013. Tapi nilainya tak besar. Kita sudah koordinasi dewan dan sudah dipikirkan,"tandasnya.
Sementara Bupati yang menimpali dengan menyatakan, bahwa, bingkisan yang diberikan kepada RT hanya tali asih saja.
"Jangan dilihat nlianya yang pasti besar,"tukasnya.
Sedangkan Kapolres Gresik AKBP Ahmad Ibrahim SIK, M.Si menerima dengan baik usulan agar aparat kepolisian di Polsek Kebomas ditembah jumlahnya.
Disamping itu, Kapolres Gresi AKBP Ahmad Ibrahim mengaku senag dengan kegiatan ngopi Kamtibmas yang mendapatkan berbagai masukan dari bawah.
"Termasuk, akhirnya saya mengetahui ada tempat yang bagus untuk ngopi,"tandasnya.(sho)
Posting Komentar